Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma meminta gerakan koperasi harus siap menghadapi tantangan globalisasi dengan meningkatkan kompetensi diri, pengelolaan koperasi yang profesional dan memperbesar skala usaha koperasi.

"Tingkat persaingan bisnis antarusaha makin kompetitif saat ini karena banyak usaha baru bermunculan sehingga gerakan koperasi diminta siap menghadapi tantangan di era global ini," kata Diskop dan UMKM Denpasar Erwin Suryadarma saat pembukaan diklat pengelolaan SDM koperasi di Denpasar, Senin.

Selain itu, kata Erwin Suryadarma, meningkatkan kerja sama kemitraan antarkoperasi dan pelaku bisnis lainnya. Tidak kalah pentingnya gerakan koperasi harus menggunakan teknologi informasi (IT).

"Langkah tersebut sudah banyak inovasi yang diciptakan usaha baru untuk mempermudah dan memperlancar operasional usaha tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan banyak koperasi di Kota Denpasar mengalami kemajuan usaha dan dapat memberikan manfaat bagi anggotanya dan masyarakat. Di samping banyak bermunculan koperasi baru dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pendapatan sehingga tingkat
kesenjangan atau ketimpangan ekonomi dapat dikurangi.

"Di Denpasar sudah mencanangkan sebagai kota kompeten dan sudah menjadi kewajiban semua pihak, termasuk gerakan koperasi meningkatkan kompetensinya, baik di level manajer maupun yang lainnya," ujar Wali Kota Denpasar Rai Mantra dalam sambutannya.

Wali Kota Rai berharap pengelolaan administrasi keuangan koperasi dikelola secara professional dan disiplin guna mencegah terjadinya penyimpangan terutama di bidang keuangan. Staf bidang akuntansi harus mempunyai pemahaman yang benar tentang perkoperasian. Karena akuntansi perkoperasian tidak sama dengan akuntansi perbankan.

Kebaradaan standar operasional prosedur (SOP) dan standar operasional manajemen (SOM) mutlak diperlukan sebagai panduan bagi pengelola koperasi untuk menerapkan siapa berbuat apa dalam pengelolaan usaha kooperasi itu.

"Kami berharap gerakan koperasi yang menjadi binaan Pemkot Denpasar tidak ada permasalahan dalam pengelolaan koperasi. Mengingat permasalahan yang ada pada satu koperasi akan berimbas pada koperasi lainnya sehingga dapat merusak citra koperasi secara menyeluruh," ucapnya.

Selain meningkatkan SDM dan kompetensi bagi manajer untuk membesarkan koperasi, lanjut Rai Mantra, tidak boleh lepas dari jati diri koperasi yakni filosofi kekeluargaan (manyama braya), gotong-royong, tolong-menolong, dan mengedepankan kejujuran serta  nilai keraifan lokal lainnya berbasis budaya Bali menjadi faktor penting membuat koperasi tumbuh dan berkembang dengan baik di Denpasar khususnya dan Bali umumnya.

"Pemerintah Kota Denpasar bersama Dekopinda mempunyai komitmen kuat dan bersinergi mewujudkan koperasi menjadi kuat, sehat serta dikelola oleh SDM yang berkompeten," ucapnya.

Sementara Ketua Panitia yang juga Kabid Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Koperasi UMKM, Anom Prasetya mengatakan, Diklat akuntansi diikuti 37 peserta dimulai Senin (11/3) hingga 13 Maret mendatang. Selanjutkan Diklat penyusunan SOP/SOM) dikuti 35 orang dilaksanakan pada 14-16 Maret 2019.

Sedangkan diklat prinsip-prinsip koperasi diikuti 35 orang pada 18-20 Maret dan Diklat dan Uji Sertifikasi digelar dua angkatan diikuti 70 peserta dimulai pada 18-23 Maret dan angkat kedua dilangsungkan pada 25-30 Maret mendatang.

Anom Prasetya menjelaskan diklat ini dilaksanakan guna meningkatkan kualitas SDM koperasi sehingga memiliki kemampuan dan kompetensi yang dipersyaratkan melakukan pencatatan pembukuan serta mengelola koperasi
secara profesonal dan akuntabel.

"Kami memberikan kesempatan bagi pengelola koperasi mengikuti diklat guna mendapatkan sertifikat kompetensi dan menghindarkan dijatuhkan sanksi tersebut kepada pengelola koperasi," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019