Denpasar (Antaranews Bali) - Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Denpasar menggelar perlombaan olahraga tradisional untuk membangkitkan dan memperkenalkan olaharaga tradisional kepada seluruh anak kota setempat.
Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Denpasar yang juga Kadis Kebudayaan Kota Denpasar I Gusti Ngurah Bagus Mataram mengatakan sebagai kota layak anak pemerintah harus memperkenalkan permainan tradisional itu.
"Maka dalam menyambut HUT ke-231 Kota Denpasar sengaja menggelar lomba olahraga tradisional ini. Mengingat olahraga tradisional banyak yang dapat dipetik oleh anak, di antara ketelitian, kekompakan dan konsentrasi," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, perlombaan ini diikutsertakan kepada 30 Gugus tingkat sekolah dasar di seluruh kecamatan se-Kota Denpasar, dengan jumah peserta sebanyak 450 orang. Sedangkan olahraga tradisional yang dilombakan ada empat cabang olahraga tradisional yakni "Talog, Terompah, Hadangan dan Deduplak".
Bagus Mataram juga menjelaskan olahraga ada tiga jenis yaitu olahraga prestasi dibawah KONI, Porsenija oleh Dinas Pendidikan, sedangkan olahraga tradisional dibawah FORMI.
"Lomba olahraga tradisional ini sekaligus mencari bibit-bibit atlet berprestasi untuk mengikuti kejuaraan olahraga ditingkat provinsi maupun nasional," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Pemerintah Kota Denpasar juga melaksanakan pekan olahraga tradisonal setiap tahun yang gelar pada bulan Oktober dan November.
"Kami harapkan dengan lomba olahraga ini para peserta bisa menjadi duta di masing-masing kecamatan dalam rangka FORMI setiap tahun," ucapnya.
Ia mengaku, olahraga tradisional telah dilaksanakan dari tahun 2013. Bahkan peserta yang menang dalam lomba ini telah mengikuti lomba di cabang-cabang tingkat provinsi maupun tingkat nasional dengan meraih juara pertama lomba Terompah tingat nasional.
Sesuai dengan slogan FORMI, yaitu "Sehat Bugar dan Gembira", Mataram berharap melalui lomba ini banyak muncul anak-anak yang terampil dan mampu bermain olahraga tradisional, sehingga bisa ditunjuk dalam kegiatan FORMI.
Sementara, seorang peserta Aditya Mahaputra mengaku dalam perlombaan ini dirinya mengikuti lomba olahraga tradisional terompak. Menurutnya sangat senang dapat kesempatan mengikuti lomba terompak, karena permainan tradisional ini dapat memupuk kekompakan, kebersamaan dan kreativitas tim. Sehingga menang kalah tidak menjadi permasalahan.
"Dalam lomba tertunya berharap menang, namun yang terpenting adalah kekompakan bersama tim," kataya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Denpasar yang juga Kadis Kebudayaan Kota Denpasar I Gusti Ngurah Bagus Mataram mengatakan sebagai kota layak anak pemerintah harus memperkenalkan permainan tradisional itu.
"Maka dalam menyambut HUT ke-231 Kota Denpasar sengaja menggelar lomba olahraga tradisional ini. Mengingat olahraga tradisional banyak yang dapat dipetik oleh anak, di antara ketelitian, kekompakan dan konsentrasi," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, perlombaan ini diikutsertakan kepada 30 Gugus tingkat sekolah dasar di seluruh kecamatan se-Kota Denpasar, dengan jumah peserta sebanyak 450 orang. Sedangkan olahraga tradisional yang dilombakan ada empat cabang olahraga tradisional yakni "Talog, Terompah, Hadangan dan Deduplak".
Bagus Mataram juga menjelaskan olahraga ada tiga jenis yaitu olahraga prestasi dibawah KONI, Porsenija oleh Dinas Pendidikan, sedangkan olahraga tradisional dibawah FORMI.
"Lomba olahraga tradisional ini sekaligus mencari bibit-bibit atlet berprestasi untuk mengikuti kejuaraan olahraga ditingkat provinsi maupun nasional," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Pemerintah Kota Denpasar juga melaksanakan pekan olahraga tradisonal setiap tahun yang gelar pada bulan Oktober dan November.
"Kami harapkan dengan lomba olahraga ini para peserta bisa menjadi duta di masing-masing kecamatan dalam rangka FORMI setiap tahun," ucapnya.
Ia mengaku, olahraga tradisional telah dilaksanakan dari tahun 2013. Bahkan peserta yang menang dalam lomba ini telah mengikuti lomba di cabang-cabang tingkat provinsi maupun tingkat nasional dengan meraih juara pertama lomba Terompah tingat nasional.
Sesuai dengan slogan FORMI, yaitu "Sehat Bugar dan Gembira", Mataram berharap melalui lomba ini banyak muncul anak-anak yang terampil dan mampu bermain olahraga tradisional, sehingga bisa ditunjuk dalam kegiatan FORMI.
Sementara, seorang peserta Aditya Mahaputra mengaku dalam perlombaan ini dirinya mengikuti lomba olahraga tradisional terompak. Menurutnya sangat senang dapat kesempatan mengikuti lomba terompak, karena permainan tradisional ini dapat memupuk kekompakan, kebersamaan dan kreativitas tim. Sehingga menang kalah tidak menjadi permasalahan.
"Dalam lomba tertunya berharap menang, namun yang terpenting adalah kekompakan bersama tim," kataya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019