Badung (Antaranews Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa, mengatakan, toleransi antar-umat beragama dapat mewujudkan kekuatan penting dalam pembangunan di wilayah tersebut.

"Jadi toleransi antar-umat beragama yang tekah terjalin dengan baik ini memang harus terus dijaga," ujarnya, saat menghadiri Perayaan bersama hari Raya Imlek 2570 Kongzili 2019 Majelis Agama Khonghucu Indonesia (MAKIN) Badung di Mangupura, Sabtu (9/2) malam.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung memiliki komitmen untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat Badung tanpa membedakan suku, agama dan ras.

“Kami sangat konsisten untuk menjaga kerukunan antar-umat beragama sesuai dengan empat pilar kebangsaan yaitu, pilar Bhineka Tunggal Ika. Rajutan kebinekaan ini merupakan kunci untuk mewujudkan masyarakat Badung yang sejahtera,” kata Wabup Suiasa.

Ia mengatakan, Hari Raya Imlek dapat dijadikan momentum untuk membangun sinergitas, koordinasi dan komunikasi dengan lingkungan dan masyarakat dalam wujud toleransi.

Sementara itu, Ketua Panitia peringatan Imlek, Nyoman Darsana mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang sudah mengangkat Imlek sebagai salah satu Hari Raya Umat Tionghoa yang ditandai dengan Hari Libur Nasional.

"Kami juga berterimakasih kepada jajaran Pemkab Badung yang sudah mengayomi kami sehingga pelaksanaan perayaan Imlek di Badung dapat berjalan dengan baik," ujarnya.

Ia menambahkan, kedepannya, pihaknya akan terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Badung untuk ikut melaksanakan program-program dari Pemerintah Badung. (ed)

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019