Jakarta (Antaranews Bali) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyiapkan dana, yang berasal dari modal berlebih, hingga Rp30 triliun pada 2019 untuk mengakuisisi bank spesialis kredit usaha kecil dan menengah (UKM).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin, mengatakan perseroan mengincar bank dengan kapasitas modal menengah untuk diakuisisi.
Kelompok bank menengah di Indonesia dikategorikan ke dalam bank umum kegiatan usaha (BUKU) II bermodal Rp1-5 triliun dan BUKU III bermodal Rp5-30 triliun.
"Kita memiliki modal sekitar 20 persen lebih, jadi ada kelebihan modal sekitar 3-4 persen. Target kita kan 17 persen. Jadi, ada tiga persen kira-kira sekitar Rp30 triliun. Kami modalnya memang besar," ujar Tiko, sapaan akrab Kartika.
Rasio kecukupan modal inti (capital adequacy ratio/CAR) Bank Mandiri saat ini sebesar 20,96 persen.
Tiko menegaskan saat ini masih melakukan penjajakan untuk calon bank yang akan diakuisisi. Dia hanya menegaskan bank yang akan diakuisisi memiliki spesialisis bisnis di kredit UKM.
"Belum ada nama (bank) yang mendekati," ujar dia.
Selain itu, kata Tiko, Mandiri masih ingin mencermati valuasi harga dari perbankan nasional.
Saat ini, valuasi dari perbankan di Indonesia cukup tinggi karena banyak investor asing yang sedang gencar-gencarnya melakukan investasi strategis di perbankan Tanah Air.
"Pembeli asing kan sekarang banyak yang berminat. Jadi, saat ini kami masiih melihat valuasinya," ujar dia.
Jika Mandiri merealisasikan untuk akusisi bank menengah, maka aset konsolidasi bank pemerintah itu akan semakin gemuk. Saat ini, aset konsolidasi Mandiri sebesar Rp1202,3 triliun.
Baca juga: Naik 21,2 persen, Bank Mandiri raup laba bersih Rp25,02 triliun
Baca juga: BNI siapkan belanja Rp4 triliun termasuk untuk akuisisi perbankan
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Senin, mengatakan perseroan mengincar bank dengan kapasitas modal menengah untuk diakuisisi.
Kelompok bank menengah di Indonesia dikategorikan ke dalam bank umum kegiatan usaha (BUKU) II bermodal Rp1-5 triliun dan BUKU III bermodal Rp5-30 triliun.
"Kita memiliki modal sekitar 20 persen lebih, jadi ada kelebihan modal sekitar 3-4 persen. Target kita kan 17 persen. Jadi, ada tiga persen kira-kira sekitar Rp30 triliun. Kami modalnya memang besar," ujar Tiko, sapaan akrab Kartika.
Rasio kecukupan modal inti (capital adequacy ratio/CAR) Bank Mandiri saat ini sebesar 20,96 persen.
Tiko menegaskan saat ini masih melakukan penjajakan untuk calon bank yang akan diakuisisi. Dia hanya menegaskan bank yang akan diakuisisi memiliki spesialisis bisnis di kredit UKM.
"Belum ada nama (bank) yang mendekati," ujar dia.
Selain itu, kata Tiko, Mandiri masih ingin mencermati valuasi harga dari perbankan nasional.
Saat ini, valuasi dari perbankan di Indonesia cukup tinggi karena banyak investor asing yang sedang gencar-gencarnya melakukan investasi strategis di perbankan Tanah Air.
"Pembeli asing kan sekarang banyak yang berminat. Jadi, saat ini kami masiih melihat valuasinya," ujar dia.
Jika Mandiri merealisasikan untuk akusisi bank menengah, maka aset konsolidasi bank pemerintah itu akan semakin gemuk. Saat ini, aset konsolidasi Mandiri sebesar Rp1202,3 triliun.
Baca juga: Naik 21,2 persen, Bank Mandiri raup laba bersih Rp25,02 triliun
Baca juga: BNI siapkan belanja Rp4 triliun termasuk untuk akuisisi perbankan
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019