Nusa Penida (Antaranews Bali) - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menegaskan bahwa rumput laut di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, masih potensial, karena hasil kajian akademis budidaya rumput laut di pulau itu masih menunjukkan adanya potensi itu.

Informasi dari Humas Pemkab Badung yang diterima di Nusa Penida, Klungkung, Selasa, melaporkan Bupati berjanji akan melakukan revitalisasi budidaya rumput laut. Hal itu diungkapkan Bupati saat melakukan Sosialisasi Hasil Kajian Akademis Budidaya Rumput Laut di Nusa Penida (21/1)

"Budidaya rumput laut terbesar di Bali ada di Kepulauan Nusa Penida. Ratusan ribu ton rumput laut yang dihasilkan, bahkan hingga diekspor ke luar negeri. Namun, sejak awal tahun 2017, produksi rumput laut terus menurun, sehingga masyarakat Nusa Penida kehilangan mata pencaharian," kata Bupati sebagaimana dikutip humas setempat.

Untuk revitalisasi itu, pihaknya akan melakukan Gerakan Bersama Menanam Rumput Laut dengan merujuk hasil kajian tersebut bahwa rumput laut di Nusa Penida masih hidup normal dan layak untuk dibudidayakan, karena perairan Nusa Penida tidak cemar.

"Penurunan produksi rumput laut bukan disebabkan rendahnya potensi itu, melainkan karena masyarakat cenderung beralih ke pariwisata yang belakangan berkembang pesat," kata Bupati Suwirta asal Ceningan itu.

Dalam sosialisasi itu, Bupati didampingi beberapa pemangku kepentingan (stakeholder) dari yang menangani rumput laut dari hulu hingga hilir serta pembudidayaan udang, kepiting, abalone, kerapu, termasuk hidroponik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pariwisata di Nusa Penida.

"Saya tugaskan Perbekel bersama Dinas terkait mendata dengan serius, berapa kelompok masyarakat yang serius kembali ke budidaya rumput laut. Kalau tidak ada yang mau, sekalian areal tersebut digunakan atraksi wisata/water sport. Di desa segera akan dibentuk kelompok untuk budidaya udang kepiting dan kerapu," katanya.

Merespons hal itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, I Wayan Durma, mengatakan pihaknya melakukan kegiatan Demplot dan Kajian Akademis Budidaya Rumput Laut untuk mengetahui secara pasti penyebab penurunan produksi rumput laut.

"Kajian berlangsung pada bulan April, Agustus, dan November yang tersebar di tiga titik, yaitu Desa Lembongan, Batumulapan, Desa Batununggul dan Semaya, Desa Suana, lalu penanaman yang sudah dilakukan pada bulan April, Agustus dan November 2018," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Gunaja, mengapresiasi kepedulian Pemerintah Kabupaten Klungkung membangkitkan kembali budidaya rumput laut di kepulauan Nusa Penida.

"Kewenangan di wilayah laut itu ada di Provinsi, tapi saya membuat MoU dengan Dinas terkait untuk bekerja sama supaya masyarakat mendapat maanfaatnya," kata Gunaja. (ed)

Pewarta: Dewa Sentana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019