Badung (Antaranews Bali) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Badung, Bali, menyelenggarakan kegiatan konsolidasi data sebagai salah satu upaya untuk mengintegrasikan data-data untuk sistem "Smart City" atau "Kota Pintar".
"Optimalnya pelaksanaan 'Smart City' di Badung tidak lepas dari data yang merupakan unsur penting dalam pengambilan keputusan," ujar Kepala Dinas Kominfo Badung, I Wayan Weda Dharmaja, di Command Center Kominfo Badung, Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan Command Center dimana tempat ini sebagai pusat terintegrasinya semua data dari perangkat daerah di Kabupaten Badung. "Command Center ini juga merupakan pusat akses data serta pusat penyediakan informasi yang mudah dijangkau, akurat, efektif, 'real-time' serta timely based terkait program Smart City Kabupaten Badung," ujarnya.
Namun, dalam "Command Center" Kominfo Badung tersebut masih banyak data yang dibutuhkan namun belum tersedia.
“Untuk itu melalui kegiatan konsolidasi ini saya meminta agar semua perangkat daerah dapat mengisi data sesuai dengan tupoksinya dalam konten yang tersedia di Smart City sehingga masyarakat luas dapat mengakses data yang diperlukan seperti jumlah penduduk di Badung, tempat wisata dan sebagainya,” kata Weda Dharmaja.
Ia menjelaskan visi dari "Smart City" Kabupaten Badung didasari oleh pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, kinerja birokasi pemerintah dan efisiensi kebijakan publik.
"Smart City ini juga harus memanfaatkan TIK dengan tetap mempertahankan seni budaya Bali yang berdasarkan Tri Hita Karana menuju masyarakat yang maju, damai dan sejahtera,” katanya.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengatakan pihaknya sangat mendukung langkah-langkah yang telah diambil pihak Kominfo Badung.
“Untuk membangun 'Smart City' kami harus mempunyai progres yang berjalan sesuai dengan inovasi-inovasi yang lebih kreatif," ujarnya.
Menurut dia, inovasi itu dapat dilakukan salah satu contohnya dengan memberikan data-data sesuai dengan bidang yang dimiliki masing-masing sehingga konten dan data dalam "Smart City" tidak banyak yang kosong.
"Selain itu perlu kiranya aplikasi-aplikasi yang ada di masing-masing perangkat daerah dapat terintegrasi dalam Command Center sehingga dapat membantu mewujudkan Smart City di Badung,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Optimalnya pelaksanaan 'Smart City' di Badung tidak lepas dari data yang merupakan unsur penting dalam pengambilan keputusan," ujar Kepala Dinas Kominfo Badung, I Wayan Weda Dharmaja, di Command Center Kominfo Badung, Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan Command Center dimana tempat ini sebagai pusat terintegrasinya semua data dari perangkat daerah di Kabupaten Badung. "Command Center ini juga merupakan pusat akses data serta pusat penyediakan informasi yang mudah dijangkau, akurat, efektif, 'real-time' serta timely based terkait program Smart City Kabupaten Badung," ujarnya.
Namun, dalam "Command Center" Kominfo Badung tersebut masih banyak data yang dibutuhkan namun belum tersedia.
“Untuk itu melalui kegiatan konsolidasi ini saya meminta agar semua perangkat daerah dapat mengisi data sesuai dengan tupoksinya dalam konten yang tersedia di Smart City sehingga masyarakat luas dapat mengakses data yang diperlukan seperti jumlah penduduk di Badung, tempat wisata dan sebagainya,” kata Weda Dharmaja.
Ia menjelaskan visi dari "Smart City" Kabupaten Badung didasari oleh pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, kinerja birokasi pemerintah dan efisiensi kebijakan publik.
"Smart City ini juga harus memanfaatkan TIK dengan tetap mempertahankan seni budaya Bali yang berdasarkan Tri Hita Karana menuju masyarakat yang maju, damai dan sejahtera,” katanya.
Terkait hal tersebut, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengatakan pihaknya sangat mendukung langkah-langkah yang telah diambil pihak Kominfo Badung.
“Untuk membangun 'Smart City' kami harus mempunyai progres yang berjalan sesuai dengan inovasi-inovasi yang lebih kreatif," ujarnya.
Menurut dia, inovasi itu dapat dilakukan salah satu contohnya dengan memberikan data-data sesuai dengan bidang yang dimiliki masing-masing sehingga konten dan data dalam "Smart City" tidak banyak yang kosong.
"Selain itu perlu kiranya aplikasi-aplikasi yang ada di masing-masing perangkat daerah dapat terintegrasi dalam Command Center sehingga dapat membantu mewujudkan Smart City di Badung,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019