Badung (Antaranews Bali) - Pengembangan lima desa wisata di wilayah Kabupaten Badung, Bali, yaitu Bongkasa Pertiwi, Sangeh, Mengwi, Carangsari dan Pangsan, ditargetkan akan selesai pada tahun 2020 dengan konsep Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) yaitu menyeluruh dan terpola.
     
"Hingga saat ini tahapan yang telah selesai dilakukan adalah 'feasibility study' yang akan ditidaklanjuti dengan 'Master Plan'," ujar Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, saat melakukan rapat kerja dengan stakeholder pariwisata di ruang Pertemuan Rumah Jabatan Bupati, Puspem Mangupraja Mandala, Mangupura, Selasa.
     
Ia mengatakan untuk DED dan konsep pengembangannya, telah dibuatkan oleh masing-masing desa wisata melalui Kelompok Sadar Wisata yang nantinya akan masuk ke Badan Usaha Milik Desa yang diformat melalui dana hibah.
   
"Melalui dana hibah ini dapat melakukan kegiatan sendiri dengan memanfaatkan potensi yang ada, baik tukang maupun bahan-bahan yang dipakai harus dibeli dari desa itu sendiri," katanya.
     
Dengan begitu, menurut Bupati Giri Prasta perputaran ekonomi dapat berjalan dan dapat memanfaatkan potensi yang ada di masing-masing desa. Selain itu, pembangunan lima desa wisata juga disesuaikan dengan potensi yang ada dan dengan adat, agama, tradisi, seni dan budaya setempat.
     
Ia juga berharap, program pengembangan desa wisata di Badung harus benar-benar terwujud dan jangan hanya sebatas wacana. Pihaknya juga ingin, desa di Badung menjadi desa yang membangun, bukan membangun desa.
     
“Ketika desa membangun, peluang kerja dan potensi yang ada di desa itu sendiri akan dinikmati oleh masyarakat sebagai tuan di rumahnya sendiri,” ujarnya.
     
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, mengatakan, konsep desa wisata itu terintegrasi secara menyeluruh dengan telah dilaksanakannya "feasibility study".
     
"Selain lima desa ini, wilayah Badung Utara juga memiliki 17 desa yang berpotensi untuk diwujudkan menjadi desa wisata. Guna menarik wisatawan ke Badung Utara, kami juga telah berencana menyiapkan wisata kereta gantung yang akan menjadi ikon baru di Badung utara," ujarnya.
     
Ia mengatakan terwujudnya desa wisata itu akan mendukung keberadaan kereta gantung yang dapat menghidupkan pariwisata di Badung Utara. Menururnya, nantinya atraksi-atraksi yang ada di masing-masing desa wisata tidak harus sama, karena dengan berbedanya atraksi dan tampilan dapat menjadi roh dari desa wisata tersebut.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018