Singaraja (Antaranews Bali) - Tiga mahasiswa Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Undiksha Singaraja, Bali, meraih enam medali dalam Kejuaraan Renang Antarmahasiswa se-Indonesia (KAMSI) di Makassar pada 25-27 Oktober 2018.
Wakil Dekan III FOK, Kadek Happy Kardiawan, S.Pd.,M.Pd., di Singaraja, Kamis, menjelaskan atlet mahasiswa yang meraih medali adalah Dewa Gede Anom Artha Tenaya (jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga).
"Ia menyabet tiga medali emas untuk renang 100 meter gaya kupu-kupu, 200 meter gaya ganti, dan 100 meter gaya bebas. Ia juga dinobatkan sebagai perenang terbaik putra," katanya.
Atlet kedua, yakni I Gede Junawan Haris Sanjaya (jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rerekreasi) meraih medali perak untuk 200 meter gaya dada.
Ketiga, Ida Bagus Gede Jaya Mahotama dari jurusan sama meraih medali emas untuk 50 meter gaya kupu-kupu serta perak 50 meter gaya bebas.
"Untuk mendapat prestasi gemilang itu, tiga mahasiswa itu harus bersaing dengan perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Negeri Semarang dan Brawijaya dengan atletnya sudah semester atas. Universitas itu yang mahasiswanya jago renang, tapi mahasiswa Undiksha bisa meraih medali. Itu tentu menjadi sebuah kebanggaan," katanya.
Kardiawan mengatakan, atlet mahasiswa itu sudah menggeluti renang sebelum mengenyam pendidikan di universitas yang telah memiliki Fakultas Kedokteran (FK) itu.
"Dalam waktu dekat ini juga ada mahasiswa ikut kejuaraan karate. Untuk sebelumnya, sudah banyak prestasi yang didapatkan. Semoga kedepan semakin baik lagi," katanya.
Sementara itu, Rektor Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd mengapresiasi prestasi tersebut, namun ia tetap mengharapkan kedepan ada prestasi hingga ke tingkat internasional.
"Kami ingin mahasiswa tidak berhenti pada juara nasional, tapi bisa menjadi juara dunia. Dengan itu akan bisa menghidupi diri sendiri," katanya.
Untuk menggenjot lahirnya atlet profesional, Undiksha melalui FOK fokus pada pembinaan mahasiswa yang memiliki potensi bagus, tanpa mengabaikan kemampuan akademik.
"Secara keseluruhan memang kita pasti lakukan, baik untuk akademik dan non-akademik. Untuk mahasiswa berprestasi, kita genjot terus dan membuat jadwal sendiri untuk latihan. Kemudahan-kemudahan diberikan untuk yang betul-betul berprestasi. Bukan hanya sekadar berprestasi," katanya.
Ia mendukung pengembangan minat dan bakat, lalu fasilitas juga akan tetap menjadi perhatian. "Kalau fasilitas tertentu, mungkin kita bisa katakan terbaik. Untuk yang lain bisa bekerja sama dengan pihak lain, seperti tinju, renang, sehingga nanti kita bisa terus mengembangkan potensi mahasiswa. Kalau di Buleleng, Pemkab sangat memberi support prestasi bidang olahraga. Jadi untuk fasilitas olahraga, tidak akan sulit," katanya.
Sebelumnya, sebanyak tujuh mahasiswa Undiksha Singaraja, Bali, terpilih menjadi atlet nasional yang mengikuti cabang olahraga Kabaddi pada Asian Games di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus - 2 September 2018. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Wakil Dekan III FOK, Kadek Happy Kardiawan, S.Pd.,M.Pd., di Singaraja, Kamis, menjelaskan atlet mahasiswa yang meraih medali adalah Dewa Gede Anom Artha Tenaya (jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga).
"Ia menyabet tiga medali emas untuk renang 100 meter gaya kupu-kupu, 200 meter gaya ganti, dan 100 meter gaya bebas. Ia juga dinobatkan sebagai perenang terbaik putra," katanya.
Atlet kedua, yakni I Gede Junawan Haris Sanjaya (jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rerekreasi) meraih medali perak untuk 200 meter gaya dada.
Ketiga, Ida Bagus Gede Jaya Mahotama dari jurusan sama meraih medali emas untuk 50 meter gaya kupu-kupu serta perak 50 meter gaya bebas.
"Untuk mendapat prestasi gemilang itu, tiga mahasiswa itu harus bersaing dengan perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Negeri Semarang dan Brawijaya dengan atletnya sudah semester atas. Universitas itu yang mahasiswanya jago renang, tapi mahasiswa Undiksha bisa meraih medali. Itu tentu menjadi sebuah kebanggaan," katanya.
Kardiawan mengatakan, atlet mahasiswa itu sudah menggeluti renang sebelum mengenyam pendidikan di universitas yang telah memiliki Fakultas Kedokteran (FK) itu.
"Dalam waktu dekat ini juga ada mahasiswa ikut kejuaraan karate. Untuk sebelumnya, sudah banyak prestasi yang didapatkan. Semoga kedepan semakin baik lagi," katanya.
Sementara itu, Rektor Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd mengapresiasi prestasi tersebut, namun ia tetap mengharapkan kedepan ada prestasi hingga ke tingkat internasional.
"Kami ingin mahasiswa tidak berhenti pada juara nasional, tapi bisa menjadi juara dunia. Dengan itu akan bisa menghidupi diri sendiri," katanya.
Untuk menggenjot lahirnya atlet profesional, Undiksha melalui FOK fokus pada pembinaan mahasiswa yang memiliki potensi bagus, tanpa mengabaikan kemampuan akademik.
"Secara keseluruhan memang kita pasti lakukan, baik untuk akademik dan non-akademik. Untuk mahasiswa berprestasi, kita genjot terus dan membuat jadwal sendiri untuk latihan. Kemudahan-kemudahan diberikan untuk yang betul-betul berprestasi. Bukan hanya sekadar berprestasi," katanya.
Ia mendukung pengembangan minat dan bakat, lalu fasilitas juga akan tetap menjadi perhatian. "Kalau fasilitas tertentu, mungkin kita bisa katakan terbaik. Untuk yang lain bisa bekerja sama dengan pihak lain, seperti tinju, renang, sehingga nanti kita bisa terus mengembangkan potensi mahasiswa. Kalau di Buleleng, Pemkab sangat memberi support prestasi bidang olahraga. Jadi untuk fasilitas olahraga, tidak akan sulit," katanya.
Sebelumnya, sebanyak tujuh mahasiswa Undiksha Singaraja, Bali, terpilih menjadi atlet nasional yang mengikuti cabang olahraga Kabaddi pada Asian Games di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus - 2 September 2018. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018