Denpasar (Antaranews Bali) - Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar akan mengikuti studi ekskursi ke Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Yogyakarta serta mendatangi sejumlah perajin dan museum.
"Di sana, mahasiswa bisa belajar mengenai alat yang ada, proses penggunaan alat, hingga proses sketsa. Sehingga mahasiswa di samping mendapatkan ilmu di dalam kampus juga mendapatkan pembanding dari luar, di tengah perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat," kata Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Dr AA Gede Bagus Udayana SSn, MSi dalam acara pelepasan mahasiswa yang akan mengikuti studi ekskursi tersebut, di Denpasar, Kamis.
ISI Denpasar sendiri sebelumnya juga telah menandatangani MoU dengan P4TK Yogyakarta dan telah beberapa kali ke sana karena dinilai banyak hal yang bisa diambil nilai positifnya.
Kepala Jurusan Seni Rupa Murni FSRD ISI Denpasar Drs I Wayan Gunawan menambahkan, untuk studi ekskursi kali ini yang dilaksanakan dari tanggal 8-12 September 2018 diikuti 65 mahasiswa FSRD ISI Denpasar, 15 orang dari Jurusan Kriya dan 50 mahasiswa dari Jurusan Seni Murni.
Selama mengikuti studi ekskursi, mahasiswa juga akan didampingi sejumlah dosen pembimbing yakni Dra Ni Made Purnami MErg, Drs I Wayan Gunawan MSn, dan Dewa Putu Gede Budiartha SSn, MSn, Made Ruta, AA Gde Yugus, Made Rai Sunariani, Nyoman Ngidep Wiyasa dan Nyoman Laba.
Selain belajar ke P4TK Yogyakarta, mahasiswa juga dijadwalkan mengunjungi perajin di daerah Kasongan, ke Museum Affandi dan berkunjung ke Candi Prambanan.
"Terkait dengan kunjungan ke museum itu, sekaligus kami ingin mendukung program pemerintah yang memang menggalakkan siswa dan mahasiswa untuk berkunjung ke museum," ujarnya didampingi Humas ISI Denpasar Gede Eko Jaya Utama itu.
Di museum tersebut, mahasiswa tak hanya bisa melihat-lihat lukisan hasil karya Sang Maestro, sekaligus diharapkan dapat menginspirasi mereka dalam penciptaan tugas akhir.
"Kegiatan ini rutin setiap tahun berdasarkan SK Rektor. Syarat menempuh Tugas Akhir mahasiswa harus mengumpulkan minimal 100 SatuanKredit Kegiatan Mahaiswa (SKKM), salah satunya studi ekskursi ini," kata Bagus Udayana.
Bagus Udayana juga berpesan agar mahasiswa peserta studi dapat menjaga nama baik ISI Denpasar dan juga berperilaku yang baik selama mengikuti kegiatan tersebut.
"Mudah-mudahan semuanya bisa berangkat dan kembali dengan selamat. Demikian pula para pembimbing juga harus bisa memberi contoh dan teladan yang baik kepada mahasiswa," ucap Bagus Udayana. (lhs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Di sana, mahasiswa bisa belajar mengenai alat yang ada, proses penggunaan alat, hingga proses sketsa. Sehingga mahasiswa di samping mendapatkan ilmu di dalam kampus juga mendapatkan pembanding dari luar, di tengah perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat," kata Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Dr AA Gede Bagus Udayana SSn, MSi dalam acara pelepasan mahasiswa yang akan mengikuti studi ekskursi tersebut, di Denpasar, Kamis.
ISI Denpasar sendiri sebelumnya juga telah menandatangani MoU dengan P4TK Yogyakarta dan telah beberapa kali ke sana karena dinilai banyak hal yang bisa diambil nilai positifnya.
Kepala Jurusan Seni Rupa Murni FSRD ISI Denpasar Drs I Wayan Gunawan menambahkan, untuk studi ekskursi kali ini yang dilaksanakan dari tanggal 8-12 September 2018 diikuti 65 mahasiswa FSRD ISI Denpasar, 15 orang dari Jurusan Kriya dan 50 mahasiswa dari Jurusan Seni Murni.
Selama mengikuti studi ekskursi, mahasiswa juga akan didampingi sejumlah dosen pembimbing yakni Dra Ni Made Purnami MErg, Drs I Wayan Gunawan MSn, dan Dewa Putu Gede Budiartha SSn, MSn, Made Ruta, AA Gde Yugus, Made Rai Sunariani, Nyoman Ngidep Wiyasa dan Nyoman Laba.
Selain belajar ke P4TK Yogyakarta, mahasiswa juga dijadwalkan mengunjungi perajin di daerah Kasongan, ke Museum Affandi dan berkunjung ke Candi Prambanan.
"Terkait dengan kunjungan ke museum itu, sekaligus kami ingin mendukung program pemerintah yang memang menggalakkan siswa dan mahasiswa untuk berkunjung ke museum," ujarnya didampingi Humas ISI Denpasar Gede Eko Jaya Utama itu.
Di museum tersebut, mahasiswa tak hanya bisa melihat-lihat lukisan hasil karya Sang Maestro, sekaligus diharapkan dapat menginspirasi mereka dalam penciptaan tugas akhir.
"Kegiatan ini rutin setiap tahun berdasarkan SK Rektor. Syarat menempuh Tugas Akhir mahasiswa harus mengumpulkan minimal 100 SatuanKredit Kegiatan Mahaiswa (SKKM), salah satunya studi ekskursi ini," kata Bagus Udayana.
Bagus Udayana juga berpesan agar mahasiswa peserta studi dapat menjaga nama baik ISI Denpasar dan juga berperilaku yang baik selama mengikuti kegiatan tersebut.
"Mudah-mudahan semuanya bisa berangkat dan kembali dengan selamat. Demikian pula para pembimbing juga harus bisa memberi contoh dan teladan yang baik kepada mahasiswa," ucap Bagus Udayana. (lhs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018