Gianyar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Gianyar membuktikan diri sebagai daerah yang kebijakannya berpihak terhadap kelestarian lingkungan, karena Yayasan Lembu Putih Desa Taro menerima Kalpataru sebagai yayasan konservasi alam dengan katagori pelindung lingkungan pada puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN).
  
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, Wayan Kujus Pawitra, di Gianyar, Jumat, mengatakan, dari 513 kabupaten kota seluruh Indonesia, Gianyar merupakan salah satu dari 10 kabupaten kota yang menerima penghargaan Kalpataru di tanah air yang diserahkan di Taman Wisata Alam Batu Putih, Tangkoko Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (30/8) lalu.
   
"Penghargaan dan tropi diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bahar pada puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional di Taman Wisata Alam Batu Putih, Tangkoko Bitung, Sulawesi Utara," ujar  Wayan Kujus Pawitra.
   
Sementara itu, Sekda Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan, semoga penghargaan Kalpataru ini menjadikan motivasi bagi masyarakat dan semua pihak, untuk bersama sama melestarikan alam. Karena dengan memelihara ekosistem dan melindungi alam berarti turut serta menjaga kesinambungan pangan.
   
"Dalam hal penyediaaan pangan, disamping itu sekaligus dapat memelihara destinasi wisata alam yang ada  di Kabupaten Gianyar," ujarnya.
    
Pemkab Gianyar juga  telah membangun Kebun Raya Gianyar di Pilan Layangan, yang merupakan konsistensi bukti nyata dalam menjaga kelestarian alam. "Selain itu, Gianyar juga telah mendukung terwujudnya penangkaran penyu di Pantai Saba Blahbatuh," pungkasnya.
   
Hadir dalam penerimaan penganugrahan tersebut, Ketua Yayasan Lembu Putih, Sekda Gianyar, I Made Gede Wisnu Wijaya dan Wakil Ketua DPRD Gianyar, Made Togog. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018