Badung, Bali, 29/8 (Antara) - Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mengatakan pihaknya berharap Personel Laskar Sapu Geni yang dibentuk di wilayah setempat dapat melakukan berbagai upaya untuk menekan dan mengantisipasi angka kebakaran.
"Laskar Sapu Geni dari pemadam ini yang nantinya akan memberikan pemahaman agar 'mindset' masyarakat sejak awal sadar akan bahaya kebakaran,” ujar Wabup Suiasa, di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan, dengan terbentuknya Laskar Sapugeni nantinya para personelnya dapat melakukan langkah-langkah dan edukasi agar bisa menuntun masyarakat, sehingga dapat mengantisipasi seminimal mungkin terjadinya kebakaran.
“Kami harapkan terbentuknya Laskar Sapugeni dari Dinas Kebakaran agar bermanfaat untuk semua masyarakat dalam menanggulangi kebakaran dan dapat menekan terjadinya korban dan kerugian masyarakat yang lebih besar,” katanya.
Selain memiliki tugas memberikan pemahaman bahaya kebakaran kepada masyarakat, Wabup Suiasa menambahkan, personel pemadam kebakaran harus memahami langkah-langkah yang tepat dan benar dalam penyelamatan kebakaran sehingga dibutuhkan SDM dan sarana prasarana penanganan kebakaran yang andal dan memadai.
Sementara itu, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan personel Sapu Geni, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung menyelenggarakan pelatihan Calon Instruktur dan Laskar Sapugeni di wilayah setempat.
Pelatihan calon Instruktur dan Laskar Sapugeni ini memiliki tujuan memberikan kesempatan terhadap masyarakat dan pihak swasta guna berpartisipasi aktif dalam penanggulangan bahaya kebakaran sekaligus untuk memenuhi secara kuantitatif dan kualitatif SDM aparatur pemadam kebakaran," ujar Kadis Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya.
Ia menjelaskan, kedepannya, pihaknya juga akan menggelar pelatihan serupa di setiap desa untuk pemberdayaan masyarakat dan membentuk Laskar-Laskar Sapugeni untuk membantu pemadaman api.
“Bila di desa terjadi kebakaran, sebelum pasukan dari Dinas Kebakaran merapat ke TKP, masyarakat Laskar Sapugeni sudah bisa meminimalisir terjadinya kerugian yang disebabkan oleh kebakaran,“ ujarnya.
Ia menambahkan, hingga akhir bulan Agustus, musibah kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Badung pada tahun 2018 sudah terjadi 109 kasus. Sedangkan selama tahun 2017 terjadi 177kasus kebakaran di wilayah tersebut.
“Berdasarkan kasus-kasus itu kami berupaya melakukan percepatan penanganan kebakaran secara dini dan dapat dilakukan oleh masyarakat," kata Wayan Wirya.
Kegiatan pelatihan calon instruktur dan Laskar Sapugeni tersebut diikuti Pejabat Struktural Staf Administrasi dan Staf Operasional pada Dinas Kebakaran dan Penyelamatan sebanyak 45 orang dan akan berlangsung selama tiga hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Laskar Sapu Geni dari pemadam ini yang nantinya akan memberikan pemahaman agar 'mindset' masyarakat sejak awal sadar akan bahaya kebakaran,” ujar Wabup Suiasa, di Mangupura, Rabu.
Ia mengatakan, dengan terbentuknya Laskar Sapugeni nantinya para personelnya dapat melakukan langkah-langkah dan edukasi agar bisa menuntun masyarakat, sehingga dapat mengantisipasi seminimal mungkin terjadinya kebakaran.
“Kami harapkan terbentuknya Laskar Sapugeni dari Dinas Kebakaran agar bermanfaat untuk semua masyarakat dalam menanggulangi kebakaran dan dapat menekan terjadinya korban dan kerugian masyarakat yang lebih besar,” katanya.
Selain memiliki tugas memberikan pemahaman bahaya kebakaran kepada masyarakat, Wabup Suiasa menambahkan, personel pemadam kebakaran harus memahami langkah-langkah yang tepat dan benar dalam penyelamatan kebakaran sehingga dibutuhkan SDM dan sarana prasarana penanganan kebakaran yang andal dan memadai.
Sementara itu, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan personel Sapu Geni, Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung menyelenggarakan pelatihan Calon Instruktur dan Laskar Sapugeni di wilayah setempat.
Pelatihan calon Instruktur dan Laskar Sapugeni ini memiliki tujuan memberikan kesempatan terhadap masyarakat dan pihak swasta guna berpartisipasi aktif dalam penanggulangan bahaya kebakaran sekaligus untuk memenuhi secara kuantitatif dan kualitatif SDM aparatur pemadam kebakaran," ujar Kadis Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung I Wayan Wirya.
Ia menjelaskan, kedepannya, pihaknya juga akan menggelar pelatihan serupa di setiap desa untuk pemberdayaan masyarakat dan membentuk Laskar-Laskar Sapugeni untuk membantu pemadaman api.
“Bila di desa terjadi kebakaran, sebelum pasukan dari Dinas Kebakaran merapat ke TKP, masyarakat Laskar Sapugeni sudah bisa meminimalisir terjadinya kerugian yang disebabkan oleh kebakaran,“ ujarnya.
Ia menambahkan, hingga akhir bulan Agustus, musibah kebakaran yang terjadi di wilayah Kabupaten Badung pada tahun 2018 sudah terjadi 109 kasus. Sedangkan selama tahun 2017 terjadi 177kasus kebakaran di wilayah tersebut.
“Berdasarkan kasus-kasus itu kami berupaya melakukan percepatan penanganan kebakaran secara dini dan dapat dilakukan oleh masyarakat," kata Wayan Wirya.
Kegiatan pelatihan calon instruktur dan Laskar Sapugeni tersebut diikuti Pejabat Struktural Staf Administrasi dan Staf Operasional pada Dinas Kebakaran dan Penyelamatan sebanyak 45 orang dan akan berlangsung selama tiga hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018