Semarapura (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Toyama, Jepang untuk memperkuat  ketahanan pangan yang mampu memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
   
Pemkab Klungkung  dapat lebih gencar melakukan pembangunan sejumlah sarana prasarana penunjang pertanian, pemberian bantuan alat pertanian, hingga menciptakan program terobosan seperti Program Beli Mahal Jual Murah dan Program Pemberdayaan beras lokal.
   
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berharap melalui jalinan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Toyama, Jepang untuk mendapatkan bantuan hibah teknologi mesin pompa air  untuk lahan Subak Sema Agung  Banjarangkan yang selama ini mengalami kesulitan air.
   
Pihak Toyama Jepang, dikenal memiliki sejumlah teknologi mesin yang berguna dibidang pertanian.  Untuk mewujudkan hal ini, Bupati Suwirta bersama Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida menemui Konsulat General Jepang di Renon Denpasar untuk menyerahkan proposal permohonan bantuan, Selasa (21/8).    
  
Dalam pertemuan tersebut Bupati I Nyoman Suwirta diterima oleh Deputi Konsulat jendral jepang Koichi Ohasi bersama dua orang perwakilan Toyama yakni Koshin Takata, Teppei Asano.
   
Bupati Suwirta melaporkan kondisi lahan pertanian Subak Sema Agung seluas 70 hektare dan terbagi 6 tempek mengalami kesulitan air akibat posisi air sungai tukad Bubuh yang jauh berada dibawah.
   
Mengingat posisi sungai yang berada dibawah sedalam +50m dan kemiringan 80 derajat, maka dibutuhkan mesin pompa khusus yang dapat mengangkat air sungai tersebut. "Saat ini lahan subak Sema Agung hanya bisa ditanami dua tahun sekali, dengan bantuan mesin dari Toyama dan telah dilakukan kajian, maka akan bisa ditanami setahun sekali." Ujar Bupati Suwirta.
   
Kadis Pertanian I B. Juanida dalam kesempatannya juga menyampaikan, pihak Toyama telah melakukan survei di lokasi, dan dari survei tersebut diputuskan penggunaan mesin pompa dengan tenaga Solar Cell atau energi matahari.
   
Mesin ini memiliki kapasitas  16,6 liter/detik dan nantinya akan mampu mengairi 1/4 dari keseluruhan subak Sema Agung. "Dengan mesin dari Toyama ini diharapkan akan dapat mendukung mesin yang sudah ada sebelumnya di subak Sema Agung." Ujar Kadis IB. Juanida.
   
Ditambahkan selama ini para petani menggunakan tiga buah mesin pompa konvensional guna mengangkat air dari sungai. Tapi mesin ini hanya mampu mengangkat sedikit air serta membutuhkan dana operasional yang besar untuk pemenuhan bahan bakarnya. "90 persen proposal kita telah disetujui baik itu oleh pihak Toyama maupun Konsulat, mudah mudah bantuan hibah ini bisa segera terealisasi," ujarnya optimis.  
  
Menanggapi laporan tersebut Deputi Konsulat jendral Jepang, Koichi Ohasi yang telah fasih berbahasa Indonesia ini mengaku mengerti akan keadaan yang dialami para petani subak Seme Agung.
   
Konsulat General Jepang dengan senang hati untuk menerima proposal ini untuk selanjutnya melaporkan ke kedutaan besar Jepang di Jakarta.  "Kami Konsulat General Jepang akan sangat senang bisa membantu Kabupaten Klungkung untuk mewujudkan bantuan hibah mesin ini," ujar Deputi Konsulat jendral Jepang Koichi Ohasi. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018