Denpasar (Antaranews Bali) - Festival Desa Sanur (SVF) 2018 mengangkat potensi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk lebih berkembang termasuk memanfaatkan sistem pembayaran nontunai selama pelaksanaan ajang tahunan itu 22-26 Agustus 2018.

     "Ke depan sistem pembayaran akan semakin canggih dengan nontunai dan kami ingin edukasi pelaku usaha melalui festival ini," kata Ketua Umum Sanur Village Festival Ida Bagus Gede Sidharta Putra di Denpasar, Jumat.

     Menurut dia, selama lima hari ajang pariwisata itu menggandeng total sekitar 80 pelaku UMKM yang menyewa stan di SVF 2018 yang digelar di Pantai Matahari Terbit Sanur.

     Dari jumlah itu, 50 di antaranya merupakan pelaku UMKM yang bergerak di sektor kuliner, atau naik sekitar lima persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

     Sensasi kuliner dari warung hingga restoran dan hotel bintang lima yang dijual di bazar makanan bisa dinikmati wisatawan atau pengunjung dengan harga terjangkau.

     Setiap transaksi yang terjadi, penjual dan pembeli menggunakan "Boost", aplikasi layanan keuangan yang diajak bekerja sama untuk pertama kalinya pada penyelenggaraan SVF 2018.

     Pengunjung tidak melakukan pembayaran tunai melainkan memindai kode bar yang tertera di setiap stan sehingga otomatis pembayaran terpotong dari saldo yang tersimpan dalam ponsel.

     Pihaknya menargetkan terjadi peningkatan pengunjung mencapai 10 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 100 ribu orang. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018