Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika memuji drama teatrikal berjudul "Antara Tugas dan Cinta" yang dibawakan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah pemprov setempat dan jajarannya dalam ajang "Bali Mandara Mahalango V".
"Pementasan malam ini bagus, ini semacam suatu selingan untuk `refreshing ` bagi Kepala OPD dan jajaran lainnya yang setiap hari sibuk di kantor," kata Pastika usai pementasan drama teatrikal tersebut, di Taman Budaya Denpasar, Sabtu malam.
Drama teatrikal yang dikemas dengan apik yang merupakan gagasan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali Ayu Pastika itu juga melibatkan sejumlah seniman dari Sanggar Cahya Art Denpasar, sehingga sukses menghibur dan perut para penonton.
"Semua bisa tertawa dan terhibur malam ini, tidak ada jarak juga antara atasan dan bawahan, semua menyatu bagus dan menghibur," ujar Pastika.
Drama berdurasi sekitar dua jam tersebut mengisahkan Prabu Bagaspatidi Kerajaan Mandara Giri, sangat resah karena di ujung usianya putri satu satunya tidak ada tanda-tanda akan menikah.
Dalam keresahannya datanglah putrinya Diah Cantikawati meminta agar dicarikan jodoh yang dilihatnya dalam mimpi setiap bulan Purnama yang bernama Raden Windusara.
Walaupun dipandang sulit untuk mencari idaman putrinya tersebut, Prabu Bagaspati mengabulkan keinginan putrinya dan mencari Raden Windusara ke pelosok negeri.
Dengan perjalanan yang panjang, pada akhirnya Raden Windusara berhasil ditemukan dan akhirnya dinikahkan dengan putri kesayangan Prabu Bagaspati, Diah Cantikawati.
Pementasan drama " Antara Tugas dan Cinta" yang turut disaksikan oleh Sekda Provinsi Bali, para pejabat dan staf di lingkungan Pemprov Bali dan masyarakat umum ini juga dikolaborasikan dengan peragaan busana dengan diiringi permainan keyboard dan lagu dari Ayu Pastika dan iringan gitar listrik oleh Ibu Ida Ayu Asiawati Oka (Istri mantan Gubernur Bali almarhum Ida Bagus Oka).
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan lukisan dan buku dari Himpunan Pelukis Batur Ulangun Batuan dan? Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali kepada Gubernur Bali sebagai ucapan terima kasih atas peresmian perkumpulan tersebut pada tahun 2012 di Jayasabha.? Saat ini Lukisan Batuan juga telah dinyatakan sebagai Warisan Tak Benda Nasional oleh Kemendikbud RI. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Pementasan malam ini bagus, ini semacam suatu selingan untuk `refreshing ` bagi Kepala OPD dan jajaran lainnya yang setiap hari sibuk di kantor," kata Pastika usai pementasan drama teatrikal tersebut, di Taman Budaya Denpasar, Sabtu malam.
Drama teatrikal yang dikemas dengan apik yang merupakan gagasan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali Ayu Pastika itu juga melibatkan sejumlah seniman dari Sanggar Cahya Art Denpasar, sehingga sukses menghibur dan perut para penonton.
"Semua bisa tertawa dan terhibur malam ini, tidak ada jarak juga antara atasan dan bawahan, semua menyatu bagus dan menghibur," ujar Pastika.
Drama berdurasi sekitar dua jam tersebut mengisahkan Prabu Bagaspatidi Kerajaan Mandara Giri, sangat resah karena di ujung usianya putri satu satunya tidak ada tanda-tanda akan menikah.
Dalam keresahannya datanglah putrinya Diah Cantikawati meminta agar dicarikan jodoh yang dilihatnya dalam mimpi setiap bulan Purnama yang bernama Raden Windusara.
Walaupun dipandang sulit untuk mencari idaman putrinya tersebut, Prabu Bagaspati mengabulkan keinginan putrinya dan mencari Raden Windusara ke pelosok negeri.
Dengan perjalanan yang panjang, pada akhirnya Raden Windusara berhasil ditemukan dan akhirnya dinikahkan dengan putri kesayangan Prabu Bagaspati, Diah Cantikawati.
Pementasan drama " Antara Tugas dan Cinta" yang turut disaksikan oleh Sekda Provinsi Bali, para pejabat dan staf di lingkungan Pemprov Bali dan masyarakat umum ini juga dikolaborasikan dengan peragaan busana dengan diiringi permainan keyboard dan lagu dari Ayu Pastika dan iringan gitar listrik oleh Ibu Ida Ayu Asiawati Oka (Istri mantan Gubernur Bali almarhum Ida Bagus Oka).
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan lukisan dan buku dari Himpunan Pelukis Batur Ulangun Batuan dan? Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali kepada Gubernur Bali sebagai ucapan terima kasih atas peresmian perkumpulan tersebut pada tahun 2012 di Jayasabha.? Saat ini Lukisan Batuan juga telah dinyatakan sebagai Warisan Tak Benda Nasional oleh Kemendikbud RI. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018