Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, mengembangkan bantaran sungai pada lima dari delapan sungai untuk menjadi salah satu tujuan (destinasi) wisata.
"Lima dari delapan aliran sungai yang telah ditata, yakni Sungai (tukad) Badung, Bindu, Loloan, Tagtag dan Sungai Mati," kata Pelaksana tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, di Denpasar, Jumat.
Dalam penataan sungai tersebut, pihaknya melibatkan instansi terkait, antara lain Diparda, LHK, Kominfo dan komunitas pecinta lingkungan.
"Ini merupakan program Bapak Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakilnya IGN Jaya Negara dalam mewujudkan sungai sebagai `river walk` ," ujarnya.
Penataan tersebut untuk menjadikan sungai itu bersih dengan konsep "river walk" (tempat untuk berjalan di bantaran sungai). Sungai yang telah ditata kini dijadikan tempat rekreasi dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat
Selain itu juga bisa mengedukasi masyarakat tentang kebersihan ke depannya dengan peningkatan kesadaran diri tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah.
Ia mengharapkan penataan sungai akan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
"Untuk kegiatan olah sungai ini kami akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Made Sugiani, mengatakan saat ini para wisatawan telah beralih mencari wisata alam melalui pelestarian lingkungan dan wisata budaya.
Ia mengatakan melalui penataan sungai yang berdampak pada lingkungan menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Untuk mewujudkan semua itu, harus dilengkapi berbagai penunjang pariwisata seperti akses dan identifikasi potensi untuk dipromosikan.
Selain itu, keterlibatan masyarakat menjadi hal yang utama dalam melestarikan dan menjaga destinasi wisata sungai tersebut.
Lain halnya dengan Kepala Lingkungan Banjar Ujung sekaligus Komunitas Kali Bersih, Gusti Rai Ari Temaja. Ia mengatakan beberapa sungai yang telah ditata seperti tukad Bindu diharapkan dapat terus dikembangkan ke bantaran sungai yang lain.
"Dengan demikian semua sungai di Kota Denpasar tertata dan menjadi daya tarik wisata. Ini diperlukan komitmen semua komponen terutama masyarakat untuk turut mewujudkan kali bersih," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Lima dari delapan aliran sungai yang telah ditata, yakni Sungai (tukad) Badung, Bindu, Loloan, Tagtag dan Sungai Mati," kata Pelaksana tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, di Denpasar, Jumat.
Dalam penataan sungai tersebut, pihaknya melibatkan instansi terkait, antara lain Diparda, LHK, Kominfo dan komunitas pecinta lingkungan.
"Ini merupakan program Bapak Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakilnya IGN Jaya Negara dalam mewujudkan sungai sebagai `river walk` ," ujarnya.
Penataan tersebut untuk menjadikan sungai itu bersih dengan konsep "river walk" (tempat untuk berjalan di bantaran sungai). Sungai yang telah ditata kini dijadikan tempat rekreasi dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat
Selain itu juga bisa mengedukasi masyarakat tentang kebersihan ke depannya dengan peningkatan kesadaran diri tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah.
Ia mengharapkan penataan sungai akan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
"Untuk kegiatan olah sungai ini kami akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Made Sugiani, mengatakan saat ini para wisatawan telah beralih mencari wisata alam melalui pelestarian lingkungan dan wisata budaya.
Ia mengatakan melalui penataan sungai yang berdampak pada lingkungan menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Untuk mewujudkan semua itu, harus dilengkapi berbagai penunjang pariwisata seperti akses dan identifikasi potensi untuk dipromosikan.
Selain itu, keterlibatan masyarakat menjadi hal yang utama dalam melestarikan dan menjaga destinasi wisata sungai tersebut.
Lain halnya dengan Kepala Lingkungan Banjar Ujung sekaligus Komunitas Kali Bersih, Gusti Rai Ari Temaja. Ia mengatakan beberapa sungai yang telah ditata seperti tukad Bindu diharapkan dapat terus dikembangkan ke bantaran sungai yang lain.
"Dengan demikian semua sungai di Kota Denpasar tertata dan menjadi daya tarik wisata. Ini diperlukan komitmen semua komponen terutama masyarakat untuk turut mewujudkan kali bersih," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018