Denpasar (Antaranews Bali) - Kelompok musik Gayagayo yang dibawa Antida Music Productions sebagai promoter sekaligus satu-satunya delegasi yang mewakili Indonesia, telah menyukseskan "Rainforest World Music Festival 2018 (RWMF)" di Serawak Cultural Village, Kuching, Serawak, Malaysia, 13-15 Juli.

"Suksesnya penampilan Gayagayo menunjukkan bahwa, kesenian Indonesia yang tetap mengakar dan bertumbuh, mampu menujukkan dirinya di mata dunia. Langkah ini juga merupakan langkah awal untuk mewujudkan itu semua," kata pemilik Antida Music Productions, Anom Darsana, di Denpasar, Bali, Rabu malam.

Anom menjelaskan, pemilihan kelompok Gayagayo asal Gayo, Aceh, yang pada RWMF mengisi dua panggung utama dan mengadakan lokakarya/workshop pada 13-15 Juli lalu itu, melalui proses seleksi dan kurasi.

"Kami mengajukan beberapa nama seniman dan mengirimkan beberapa video pementasan mereka ke RWMF. Kemudian, itu dikurasi dan dipilih oleh kurator RWMF. Akhirnya pihak RWMF memilih group Gayagayo untuk didatangkan ke Malaysia," ujarnya.

Kesempatan Gayagayo dapat tampil dan berkesenian pada festival tersebut, diakui oleh Anom, tidak terlepas dari peran Antida Music Productions yang terus menjalin hubungan erat dengan penyelenggara RWMF.

"Saya ingin mempergunakan jaringan yang saya miliki ini, agar bermanfaat dan mampu menumbuh-kembangkan ladang-ladang kesenian di Indonesia," katanya.

Selama penyelenggaraan RWMF, Gayagayo juga menampilkan tari Saman asli dengan penuh dengan keselarasan. Selain itu, bunyi yang dihasilkan oleh tepukan tubuh, kecepatan dan ketepatan iramanya juga membuat penonton yang hadir pada RWMF terpukau.

Selain menampilkan tari Saman, Gayagayo juga mengajak dan melatih peserta workshop RWMF untuk ikut menari Saman bersama mereka.

Dalam workshop yang berlangsung sekitar 50 menit itu, para  peserta dari berbagai negara tampak antusias untuk mencoba menirukan gerakan Saman yang diajarkan personel Gayagayo.

Pimpinan kelompok Gayagayo, Trisha Rizky Rosaria, mengaku, pihaknya sangat senang dapat memperkenalkan Tari Saman yang asli dari Gayo kepada dunia melalui festival tersebut.

Selain itu, selama penyelenggaraan RWMF, pihaknya telah berbagi banyak hal, bertukar pengalaman, memberi dan menerima saran untuk sebuah proses kreatif.

"Pengalaman itu membuat kami semangat dan bertekad untuk tidak berhenti dalam berkarya. Ini adalah langkah kecil, di mana mimpi mungkin akan jadi nyata. Dan merupakan tugas kita semua untuk menjadi nyala Indonesia di mata dunia," ujar Rizky Rosaria.  (*)

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018