Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi pimpinan organisasi perangkat daerah provinsi setempat mengikuti ritual "Bhakti Penganyar" di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Provinsi Jawa Timur pada 4-5 Juli 2018.
"Kegiatan ini sangat penting sebagai penyegaran rohani khususnya pada OPD di lingkungan Pemprov Bali dan masyarakat pada umumnya. Dengan demikian, pemerintahan akan dapat berjalan dengan baik dan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan kita semua," kata Pastika dalam siaran pers yang diterima Antara di Denpasar, Kamis.
Setelah melakukan persembahyangan itu, orang nomor satu di Bali itu juga mengharapkan agar tercipta keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan, baik secara sekala (fisik) dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, juga sekaligus sebagai pemahaman spiritual.
"Ini sangat penting sehingga dapat memberikan motivasi serta tuntunan pada kita semua untuk selalu berada di jalan dharma (kebenaran) dalam menjalankan swadharma (kewajiban) kita melayani masyarakat," ujarnya.
Bhakti Penganyar di Pura Mandara Semeru Agung itu sendiri juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sebagai rangkaian dari "piodalan" di pura yang terletak di Kabupaten Lumajang itu.
Selain itu, Pastika menyampaikan apresiasi serta penghargaan setinggi-tingginya pada masyarakat sekitar Pura Mandara Giri atas toleransi serta kerja samanya dalam pelaksanaan upacara keagamaan ini.
Menurut dia, hal tersebut merupakan suatu bukti adanya toleransi dan ke depannya akan semakin memperkuat semangat kebersamaan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Sementara itu, Ida Pedanda Gede Made Kekeran dalam dharma wacananya (ceramah agama) mengingatkan umat semua untuk terus meningkatkan kepercayaan dan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan).
Sradha (kepercayaan) dan bakti, lanjut Ida Pedanda, tidak hanya diwujudkan dengan menyembah dan melakukan persembahyangan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, namun melakukan pekerjaan dan swadharma dengan sebaik-baiknya merupakan wujud bakti kepada Tuhan.
"Kita berbakti kepada Tuhan tidak hanya dengan datang dan mencakupkan tangan, menolong sesama, juga merupakan wujud bakti kita kepada Beliau," katanya.
Ida Pedanda juga mengingatkan kita semua untuk selalu berucap syukur atas segala limpahan dan kesehatan yang telah diberikan. Jika nantinya kita mengalami berbagai kesulitan maupun kesusahan, sesungguhnya itu merupakan suatu pelajaran dan Tuhan sedang menguji kesabaran kita.
Sebelum melaksanakan Bhakti Penganyar di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Gubernur Bali beserta rombongan juga berkesempatan menghaturkan sembah di Pura Blambangan, Banyuwangi. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kegiatan ini sangat penting sebagai penyegaran rohani khususnya pada OPD di lingkungan Pemprov Bali dan masyarakat pada umumnya. Dengan demikian, pemerintahan akan dapat berjalan dengan baik dan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan kita semua," kata Pastika dalam siaran pers yang diterima Antara di Denpasar, Kamis.
Setelah melakukan persembahyangan itu, orang nomor satu di Bali itu juga mengharapkan agar tercipta keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan, baik secara sekala (fisik) dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, juga sekaligus sebagai pemahaman spiritual.
"Ini sangat penting sehingga dapat memberikan motivasi serta tuntunan pada kita semua untuk selalu berada di jalan dharma (kebenaran) dalam menjalankan swadharma (kewajiban) kita melayani masyarakat," ujarnya.
Bhakti Penganyar di Pura Mandara Semeru Agung itu sendiri juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sebagai rangkaian dari "piodalan" di pura yang terletak di Kabupaten Lumajang itu.
Selain itu, Pastika menyampaikan apresiasi serta penghargaan setinggi-tingginya pada masyarakat sekitar Pura Mandara Giri atas toleransi serta kerja samanya dalam pelaksanaan upacara keagamaan ini.
Menurut dia, hal tersebut merupakan suatu bukti adanya toleransi dan ke depannya akan semakin memperkuat semangat kebersamaan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.
Sementara itu, Ida Pedanda Gede Made Kekeran dalam dharma wacananya (ceramah agama) mengingatkan umat semua untuk terus meningkatkan kepercayaan dan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan).
Sradha (kepercayaan) dan bakti, lanjut Ida Pedanda, tidak hanya diwujudkan dengan menyembah dan melakukan persembahyangan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, namun melakukan pekerjaan dan swadharma dengan sebaik-baiknya merupakan wujud bakti kepada Tuhan.
"Kita berbakti kepada Tuhan tidak hanya dengan datang dan mencakupkan tangan, menolong sesama, juga merupakan wujud bakti kita kepada Beliau," katanya.
Ida Pedanda juga mengingatkan kita semua untuk selalu berucap syukur atas segala limpahan dan kesehatan yang telah diberikan. Jika nantinya kita mengalami berbagai kesulitan maupun kesusahan, sesungguhnya itu merupakan suatu pelajaran dan Tuhan sedang menguji kesabaran kita.
Sebelum melaksanakan Bhakti Penganyar di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Gubernur Bali beserta rombongan juga berkesempatan menghaturkan sembah di Pura Blambangan, Banyuwangi. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018