Singaraja (Antaranews Bali) - Peneliti dan dosen Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, Dr dr Made Budiawan, S.Ked., M.Kes., menegaskan bahwa olahraga teratur dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler (jantung), kanker, dan diabetes.
"Saya melakukan penelitian selama enam bulan di Surabaya, lalu saya melakukan program pelatihan intensif selama dua bulan di Laboratorium Achilles Sport Science Center Surabaya dan mengukur kadar MDA pada darah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya," katanya di Singaraja, Buleleng, Rabu.
Dosen yang menyandang gelar doktor dalam sidang terbuka di kampus Universitas Udayana (Unud) Denpasar (2/7) itu melakukan penelitian yang ditulis dalam disertasi berjudul "Pemberian Vitamin C 1.000 Mg Pada Atlet Yang Mengikuti Program Latihan Sirkuit Dengan Rasio Interval 1:1 Menurunkan Malondialdehid Serta Meningkatkan Volume Oksigen Maksimum".
Dalam disertasinya, Budiawan yang juga mengurus Bidang Pembinaan Prestasi KONI Buleleng itu menyatakan olahraga yang dilakukan secara teratur akan memberikan dampak posistif seperti menurunkan risiko penyebab terjadinya kematian yakni penyakit cardiovasculer, kanker dan diabetes.
"Namun, secara paradoks, akan terjadi radikal bebas akibat kontraksi otot, sehingga latihan bisa menimbulkan stres oksidatif yang akan memberikan dampak dampak negative akibat olahraga," kata dosen yang pernah melakukan penelitian tentang pembinaan olahraga di Buleleng dan Denpasar (Bali) itu.
Oleh karena itu, kata alumnus magister dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu, dibutuhkan antioksidan untuk mencegah terjadinya stres oksidatif yang berperan penting munculnya berbagai penyakit.
"Pemberian suplementasi tablet besi yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah, sehingga pemberian nutrisi tambahan berupa suplementasi tablet besi itu dapat dijadikan program," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya melakukan penelitian selama enam bulan di Surabaya, lalu saya melakukan program pelatihan intensif selama dua bulan di Laboratorium Achilles Sport Science Center Surabaya dan mengukur kadar MDA pada darah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya," katanya di Singaraja, Buleleng, Rabu.
Dosen yang menyandang gelar doktor dalam sidang terbuka di kampus Universitas Udayana (Unud) Denpasar (2/7) itu melakukan penelitian yang ditulis dalam disertasi berjudul "Pemberian Vitamin C 1.000 Mg Pada Atlet Yang Mengikuti Program Latihan Sirkuit Dengan Rasio Interval 1:1 Menurunkan Malondialdehid Serta Meningkatkan Volume Oksigen Maksimum".
Dalam disertasinya, Budiawan yang juga mengurus Bidang Pembinaan Prestasi KONI Buleleng itu menyatakan olahraga yang dilakukan secara teratur akan memberikan dampak posistif seperti menurunkan risiko penyebab terjadinya kematian yakni penyakit cardiovasculer, kanker dan diabetes.
"Namun, secara paradoks, akan terjadi radikal bebas akibat kontraksi otot, sehingga latihan bisa menimbulkan stres oksidatif yang akan memberikan dampak dampak negative akibat olahraga," kata dosen yang pernah melakukan penelitian tentang pembinaan olahraga di Buleleng dan Denpasar (Bali) itu.
Oleh karena itu, kata alumnus magister dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu, dibutuhkan antioksidan untuk mencegah terjadinya stres oksidatif yang berperan penting munculnya berbagai penyakit.
"Pemberian suplementasi tablet besi yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah, sehingga pemberian nutrisi tambahan berupa suplementasi tablet besi itu dapat dijadikan program," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018