Gianyar (Antaranews Bali) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar, Bali bekerja sama dengan "Trush Hero" dan masyarakat sepanjang pantai melakukan gerakan kebersihan untuk menangani lingkungan pesisir dari sampah kiriman yang membludak belakangan ini.
"Upaya itu dilakukan sepekan terakhir untuk menangani sampah kiriman sebagian besar berupa sampah organik ranting-ranting pohon maupun akar pohon yang menutupi sebagian besar bibir pantai akibat hujan deras dan pengaruh angin barat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, Wayan Kujus Pawitra di Gianyar, Jumat.
Ia mengatakan, kiriman sampah organik itu sebagian besar dari hulu yang dibawa oleh air sungai. Upaya itu dapat ditangani berkat peran serta dan dukungan masyarakat yang dikoordinasikan oleh para perbekel dalam menangani masalah sampah di wilayahnya masing-masing.
Pihaknya setiap hari melibatkan satgas kebersihan yang beranggotakan 100 petugas dengan dua armada truk yang dibantu masyarakat dari masing-masing wilayah pantai tersebut.
Upaya membersihkan pantai itu dilakukan secara berkesinambungan sejak semingu yang lalu dan kini sudah dapat diatasi, namun masih sering juga kembali ada sampah kiriman.
Wayan Kujus Pawitra menambahkan, gerakan kebersihan pantai yang selama ini menjadi objek wisata maupun aktivitas masyarakat, khususnya para nelayan dilakukan pada pagi dan sore hari, jika cuaca terang.
"Biasanya kalau hari ini dibersihkan, jika terjadi hujan dan tiupan angin lagi, maka kiriman sampah banyak akan terulang lagi. Karena itu harus dibersihkan secara berkelanjutan," ujar Wayan Kujus Pawitra.
Gerakan kebersihan pantai itu antara lain meliputi pesisir pantai Saba, Masceti, hingga Cucukan di Kabupaten Gianyar. Setiap gerakan kebersihan itu mengangkut sampah 2-4 truk serta sampah plastik diangkut menggunakan dua motor viar.
Pesisir pantai di wilayah Kabupaten Gianyar selalu mendapatkan sampah kiriman, namun volumenya tidak sebanyak dibandingkan pantai lainnya di Bali, ujar Wayan Kujus Pawitra.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Upaya itu dilakukan sepekan terakhir untuk menangani sampah kiriman sebagian besar berupa sampah organik ranting-ranting pohon maupun akar pohon yang menutupi sebagian besar bibir pantai akibat hujan deras dan pengaruh angin barat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, Wayan Kujus Pawitra di Gianyar, Jumat.
Ia mengatakan, kiriman sampah organik itu sebagian besar dari hulu yang dibawa oleh air sungai. Upaya itu dapat ditangani berkat peran serta dan dukungan masyarakat yang dikoordinasikan oleh para perbekel dalam menangani masalah sampah di wilayahnya masing-masing.
Pihaknya setiap hari melibatkan satgas kebersihan yang beranggotakan 100 petugas dengan dua armada truk yang dibantu masyarakat dari masing-masing wilayah pantai tersebut.
Upaya membersihkan pantai itu dilakukan secara berkesinambungan sejak semingu yang lalu dan kini sudah dapat diatasi, namun masih sering juga kembali ada sampah kiriman.
Wayan Kujus Pawitra menambahkan, gerakan kebersihan pantai yang selama ini menjadi objek wisata maupun aktivitas masyarakat, khususnya para nelayan dilakukan pada pagi dan sore hari, jika cuaca terang.
"Biasanya kalau hari ini dibersihkan, jika terjadi hujan dan tiupan angin lagi, maka kiriman sampah banyak akan terulang lagi. Karena itu harus dibersihkan secara berkelanjutan," ujar Wayan Kujus Pawitra.
Gerakan kebersihan pantai itu antara lain meliputi pesisir pantai Saba, Masceti, hingga Cucukan di Kabupaten Gianyar. Setiap gerakan kebersihan itu mengangkut sampah 2-4 truk serta sampah plastik diangkut menggunakan dua motor viar.
Pesisir pantai di wilayah Kabupaten Gianyar selalu mendapatkan sampah kiriman, namun volumenya tidak sebanyak dibandingkan pantai lainnya di Bali, ujar Wayan Kujus Pawitra.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018