Negara, (Antaranews Bali) - upati Jembrana, Bali, I Putu Artha mengimbau warganya untuk menjaga jarak kelahiran, agar bisa mewujudkan keluarga yang sejahtera dan berkualitas.
Imbauan disampaikan saat meresmikan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali yang menggenapi balai sejenis di kecamatan lainnya, Selasa.
"Keluarga sejahtera dan berkualitas bisa dicapai dengan mengatur jarak kelahiran, atau menunda kelahiran pada usia dini," katanya.
Ia mengatakan, dengan menghindari empat terlalu yaitu terlalu muda untuk melahirkan, terlalu tua untuk melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan dan terlalu sering melahirkan, pasangan suami isteri sudah menuju ke keluarga sejahtera dan berkualitas.
Kepada seluruh petugas KB ia memerintahkan untuk mensosialisasikan program keluarga sejahtera dan berkualitas, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait program keluarga berencana.
"Dengan adanya balai penyuluhan KB di setiap kecamatan, tentu kerja petugas KB harus lebih maksimal dan mampu mewujudkan program keluarga berencana dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat," katanya.
Kepada masyarakat luas ia juga mengimbau untuk memanfaatkan balai penyuluhan tersebut dengan melakukan konsultasi seperti program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
Menurutnya, balai penyuluhan yang berada di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana ini memiliki fungsi terpadu untuk operasional penyuluhan dan pembinaan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Jembrana Ni Kade Ari Sugianti mengatakan, balai ini akan membuka akses dan pelayanan KB yang semakin merata dan berkualitas bagi masyarakat.
"Selain itu balai penyuluhan ini juga bisa memperkuat advokasi serta komunikasi, informasi dan edukasi tentang KB dan kesehatan reproduksi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Imbauan disampaikan saat meresmikan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali yang menggenapi balai sejenis di kecamatan lainnya, Selasa.
"Keluarga sejahtera dan berkualitas bisa dicapai dengan mengatur jarak kelahiran, atau menunda kelahiran pada usia dini," katanya.
Ia mengatakan, dengan menghindari empat terlalu yaitu terlalu muda untuk melahirkan, terlalu tua untuk melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan dan terlalu sering melahirkan, pasangan suami isteri sudah menuju ke keluarga sejahtera dan berkualitas.
Kepada seluruh petugas KB ia memerintahkan untuk mensosialisasikan program keluarga sejahtera dan berkualitas, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait program keluarga berencana.
"Dengan adanya balai penyuluhan KB di setiap kecamatan, tentu kerja petugas KB harus lebih maksimal dan mampu mewujudkan program keluarga berencana dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat," katanya.
Kepada masyarakat luas ia juga mengimbau untuk memanfaatkan balai penyuluhan tersebut dengan melakukan konsultasi seperti program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
Menurutnya, balai penyuluhan yang berada di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana ini memiliki fungsi terpadu untuk operasional penyuluhan dan pembinaan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Jembrana Ni Kade Ari Sugianti mengatakan, balai ini akan membuka akses dan pelayanan KB yang semakin merata dan berkualitas bagi masyarakat.
"Selain itu balai penyuluhan ini juga bisa memperkuat advokasi serta komunikasi, informasi dan edukasi tentang KB dan kesehatan reproduksi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018