Mangupura (Antaranews Bali) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Bali, meluncurkan program inovasi "Batik" (Badung Anti-Kantong Plastik) untuk melengkapi program Gotik (Gojek Sampah Plastik) guna mewujudkan Badung yang peduli lingkungan.

"Inovasi Batik merupakan program yang berbasis kearifan lokal dengan memberi ruang dan kewenangan penuh kepada desa adat untuk mengatur penggunaan kantong plastik," ujar Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa, saat peluncuran Batik di Desa Adat Sempidi, Mengwi, Badung, Minggu.

Pihaknya berharap dengan sistem pengelolaan yang benar, maka sampah plastik tidak membahayakan lingkungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Dengan begitu, inovasi Batik ini dapat memiliki manfaat yang nyata untuk mengurangi penggunaan kantong plastik," ujar Wabup Suiasa.

Selain meluncurkan program Batik, Wabup Suiasa juga menetapkan Desa Adat Sempidi dan Desa Adat Kwanji sebagai desa adat percontohan.

"Namun, kami harapkan tentu saja kedepan seluruh desa adat di Badung bisa membuat `perarem` atau aturan tertulis agar berkesinambangan program inovasi Batik ini," katanya.

Desa Adat Sempidi dan Desa Adat Kwanji sebagai desa percontohan inovasi Batik tersebut merupakan desa pertama di Bali bahkan indonesia yang secara terintegrasi mengurangi penggunaan kantong plastik melalui berbagai komponen seperti banjar adat, PKK, Pasar Adat, sekolah, Kantor Lurah dan Puskesmas.

Sementara itu, Kepala DLHK Badung, I Putu Eka Merthawan mengatakan, dipilihnya Desa Adat Sempidi dan Kwanji sebagai percontohan inovasi Batik telah dipertimbangkan dan bukan tanpa alasan.

"Yang pertama, secara geografis Sempidi dan Kwanji paling dekat dengan ibu Kota Badung yakni Mangupura dan Puspem Badung," ujarnya.

Selain alasan geografis, dipilihnya kedua desa tersebut terutama karena warga Desa Adat Sempidi dan Kwanji memiliki semangat tinggi untuk merealisasikan program Batik yang sejalan dengan visi dan misi Pemkab Badung melalui konsep Tri Hita Karana.

"Konsep tersebut adalah hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan lingkungan," ujarnya. (ed)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018