Denpasar (Antaranews Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Denpasar, Bali, meminta kalangan perhotelan di kota itu meningkatkan keamanan setelah serangkaian aksi terorisme terjadi di Surabaya dan penyerangan anggota kepolisian di Riau baru-baru ini.
"Kami mengimbau hotel termasuk anggota PHRI agar menjaga kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar," kata Ketua PHRI Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, antisipasi dapat dilakukan dengan meningkatkan keamanan dengan tetap menjaga kenyamanan tamu yang menginap.
Pemasangan kamera pengawas atau CCTV juga dilakukan termasuk peningkatkan pengawasan melalui pengamatan langsung petugas hotel.
Pria yang akrab disapa Gusde itu juga mengingatkan pengelola perhotelan untuk memanfaatkan deteksi logam ketika mengecek orang dan barang termasuk kendaraan yang memasuki kawasan hotel.
Gusde mengatakan pihaknya bersama pelaku pariwisata berupaya meyakinkan kepada wisatawan mancanegara bahwa situasi di Bali aman dan kondusif.
Sejumlah negara telah mengeluarkan imbauan perjalanan atau "travel advice" mengunjungi Indonesia di antaranya Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
Imbauan perjalanan level dua dari empat level tersebut dikeluarkan sesaat setelah bom meledak di tiga gereja dan markas kepolisian di Surabaya, Jawa Timur.
"Kami sangat mengecam tindakan yang sama sekali tidak manusiawi itu. Untuk itu mari bersama menjaga pariwisata Bali dari berbagai ancaman," ucapnya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami mengimbau hotel termasuk anggota PHRI agar menjaga kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar," kata Ketua PHRI Denpasar Ida Bagus Gede Sidharta Putra di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, antisipasi dapat dilakukan dengan meningkatkan keamanan dengan tetap menjaga kenyamanan tamu yang menginap.
Pemasangan kamera pengawas atau CCTV juga dilakukan termasuk peningkatkan pengawasan melalui pengamatan langsung petugas hotel.
Pria yang akrab disapa Gusde itu juga mengingatkan pengelola perhotelan untuk memanfaatkan deteksi logam ketika mengecek orang dan barang termasuk kendaraan yang memasuki kawasan hotel.
Gusde mengatakan pihaknya bersama pelaku pariwisata berupaya meyakinkan kepada wisatawan mancanegara bahwa situasi di Bali aman dan kondusif.
Sejumlah negara telah mengeluarkan imbauan perjalanan atau "travel advice" mengunjungi Indonesia di antaranya Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
Imbauan perjalanan level dua dari empat level tersebut dikeluarkan sesaat setelah bom meledak di tiga gereja dan markas kepolisian di Surabaya, Jawa Timur.
"Kami sangat mengecam tindakan yang sama sekali tidak manusiawi itu. Untuk itu mari bersama menjaga pariwisata Bali dari berbagai ancaman," ucapnya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018