Negara, (Antaranews Bali) - Basarnas yang bermarkas di Kabupaten Jembrana, Bali, melakukan evakuasi terhadap penumpang kapal SMS Swakarya yang kandas di Selat Bali, Selasa.
"Kami menuju lokasi dan melakukan evakuasi terhadap penumpang, setelah mendapatkan informasi dari pihak Pelabuhan Gilimanuk," kata Kepala SAR Jembrana Komang Sudiarsa.
Ia mengatakan, seluruh penumpang yang dievakuasi dalam keadaan sehat, cuma beberapa diantaranya terlihat lelah karena terlalu lama di kapal.
Sementara untuk Kapal Motor Penumpang (KMP) SMS Swakarya yang kandas, menurutnya, diserahkan kepada pengelola kapal tersebut agar lepas dari kandas yang biasanya menunggu air pasang.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur ini kandas sekitar satu mil dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
Diduga, kapal yang mengangkut 19 orang penumpang dan 8 unit kendaraan ini diseret angin kencang disertai arus deras, saat hendak menuju salah satu dermaga di Pelabuhan Gilimanuk.
"Saya menunggu truk saya yang masih di dalam kapal. Untuk sementara saya istirahat dulu di pelabuhan ini," kata Cito, salah seorang sopir truk yang menumpang kapal tersebut.
Sedangkan Kadek Edo, sopir truk yang mengangkut air mineral mengaku, dirinya merasa dibohongi petugas kapal, karena tidak diberitahu kalau kapal kandas.
Ia mengatakan, dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang dirinya tertidur, dan heran saat terbangun karena sudah sekitar empat jam kapal belum juga sandar di Pelabuhan Gilimanuk.
"Ternyata kapal kandas, tapi oleh petugas kapal saya malah disuruh tidur lagi. Saat tim SAR melakukan evakuasi, justru kami yang dikatakan tidak mau dievakuasi," katanya.
Saat cuaca buruk terjadi di Selat Bali, kapal yang beroperasi di perairan ini sering kandas, dan biasanya menunggu air pasang besar untuk berlayar kembali.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami menuju lokasi dan melakukan evakuasi terhadap penumpang, setelah mendapatkan informasi dari pihak Pelabuhan Gilimanuk," kata Kepala SAR Jembrana Komang Sudiarsa.
Ia mengatakan, seluruh penumpang yang dievakuasi dalam keadaan sehat, cuma beberapa diantaranya terlihat lelah karena terlalu lama di kapal.
Sementara untuk Kapal Motor Penumpang (KMP) SMS Swakarya yang kandas, menurutnya, diserahkan kepada pengelola kapal tersebut agar lepas dari kandas yang biasanya menunggu air pasang.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur ini kandas sekitar satu mil dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana.
Diduga, kapal yang mengangkut 19 orang penumpang dan 8 unit kendaraan ini diseret angin kencang disertai arus deras, saat hendak menuju salah satu dermaga di Pelabuhan Gilimanuk.
"Saya menunggu truk saya yang masih di dalam kapal. Untuk sementara saya istirahat dulu di pelabuhan ini," kata Cito, salah seorang sopir truk yang menumpang kapal tersebut.
Sedangkan Kadek Edo, sopir truk yang mengangkut air mineral mengaku, dirinya merasa dibohongi petugas kapal, karena tidak diberitahu kalau kapal kandas.
Ia mengatakan, dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang dirinya tertidur, dan heran saat terbangun karena sudah sekitar empat jam kapal belum juga sandar di Pelabuhan Gilimanuk.
"Ternyata kapal kandas, tapi oleh petugas kapal saya malah disuruh tidur lagi. Saat tim SAR melakukan evakuasi, justru kami yang dikatakan tidak mau dievakuasi," katanya.
Saat cuaca buruk terjadi di Selat Bali, kapal yang beroperasi di perairan ini sering kandas, dan biasanya menunggu air pasang besar untuk berlayar kembali.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018