Denpasar (Antaranews Bali) - Daerah perdesaan di Bali mengalami inflasi sebesar 0,20 persen selama April 2018, lebih besar 0,16 persen dibanding inflasi perdesaan tingkat nasional pada bulan yang sama sebesar 0,04 persen.

"Inflasi perdesaan di Bali tersebut akibat naiknya harga barang pada semua kelompok pengeluaran, kecuali subsektor perumahan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, kenaikan harga paling tinggi tercatat pada kelompok sandang sebesar 0,91 persen, kemudian disusul kelompok kesehatan 0,42 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,26 persen.

Selain itu kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,26 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,18 persen serta kelompok bahan makanan 0,99 persen. Sementara itu kelompok perumahan tercatat mengalami deflasi 0,20 persen

Adi Nugroho menambahkan, dari 33 provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran survei, 24 provinsi di antaranya mengalami inflasi dan sembilan provinsi deflasi. Inflasi tertinggi terjadi Provinsi Gorontalo mencapai 1,45 persen dan terendah di Provinsi DKI Jakarta sebesar 0,01 persen.

Sedangkan sembilan provinsi lainnya mengalami deflasi, dengan deflasi terdalam tercatat di Yogyakarta yakni 0,58 persen.

Adi Nugroho menambahkan, nilai tukar petani (NTP) menjadi salah satu indikator dalam mengetahui tingkat kemampuan petani di pedesaan di Bali pada bulan April 2017 sebesar 103,18 persen, menurun 0,31 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 103,50 persen.

Dari sisi indeks yang diterima petani (lt) menurun sebesar 0,10 persen dari 132,68 persen menjadi 132,54 persen. Sementara dari sisi indeks yang dibayar petani (lb) tercatat naik 0,21 persen, dari 128,19 persen menjadi 128,45 persen.

Penurunan NTP pada bulan April tersebut hampir terjadi pada semua subsektor, kecuali peternakan yang naik sebesar 1,32 persen. Penurunan NTP paling besar tercatat pada subsektor tanaman pangan yakni 2,33 persen, menyusul subsektor perikanan 0,70 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,64 persen dan hortikultura 0,40 persen, ujar Adi Nugroho. (lhs)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018