Semarapura (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengunjungi Ni Nengah Karsani (35), salah satu penerima bantuan program bedah rumah dari Desa Dawan, Kabupaten Klungkung, yang juga menderita gangguan kejiwaan.
"Setidaknya ini lebih manusiawi, kita buatkan rumah, isi kamar mandi juga di dalamnya, namun masih dilengkapi dengan jeruji agar tidak membahayakan orang lain. Keluarga pun lebih mudah merawat dan memberikan makan," kata Pastika saat mengunjungi tempat tinggal Karsani di Semarapura, Klungkung, Minggu.
Dia berharap lewat bantuan program bedah rumah tersebut, bisa mempercepat pemulihan kejiwaan bagi orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) itu. "Orang gila itu juga manusia, jadi sangat tidak manusiawi jika dipasung, dibiarkan begitu saja terikat dan tidak bisa kemana-mana," katanya.
Karena itu, Pemprov Bali sejak beberapa tahun lalu merancang solusi berupa bantuan dengan membuatkan rumah layak huni namun masih ditutup dengan jeruji agar ODGJ tidak berkeliaran.
Sementara itu, Wayan Nursani (38), kakak kandung Nengah Nursani mengatakan adiknya tersebut sudah menderita gangguan jiwa lebih dari 10 tahun, dan semenjak setahun belakangan kondisinya sudah berangsur-angsur pulih.
Bahkan saat ini sudah bisa membantu dirinya mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia pun rela membujang demi merawat adik kandungnya tersebut, karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Bantuan bedah rumah yang diterima Ni Nengah Karsani merupakan bantuan tahun 2017.
Dalam kesempatan itu, Pastika juga memberikan sejumlah bantuan beras, mi cepat saji dan minyak goreng yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Nyoman Wenten.
Sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga terlihat mendampingi Gubernur Pastika, diantaranya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bali Wayan Wiasthana Ika Putra, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Luh Ayu Aryani. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Setidaknya ini lebih manusiawi, kita buatkan rumah, isi kamar mandi juga di dalamnya, namun masih dilengkapi dengan jeruji agar tidak membahayakan orang lain. Keluarga pun lebih mudah merawat dan memberikan makan," kata Pastika saat mengunjungi tempat tinggal Karsani di Semarapura, Klungkung, Minggu.
Dia berharap lewat bantuan program bedah rumah tersebut, bisa mempercepat pemulihan kejiwaan bagi orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) itu. "Orang gila itu juga manusia, jadi sangat tidak manusiawi jika dipasung, dibiarkan begitu saja terikat dan tidak bisa kemana-mana," katanya.
Karena itu, Pemprov Bali sejak beberapa tahun lalu merancang solusi berupa bantuan dengan membuatkan rumah layak huni namun masih ditutup dengan jeruji agar ODGJ tidak berkeliaran.
Sementara itu, Wayan Nursani (38), kakak kandung Nengah Nursani mengatakan adiknya tersebut sudah menderita gangguan jiwa lebih dari 10 tahun, dan semenjak setahun belakangan kondisinya sudah berangsur-angsur pulih.
Bahkan saat ini sudah bisa membantu dirinya mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia pun rela membujang demi merawat adik kandungnya tersebut, karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Bantuan bedah rumah yang diterima Ni Nengah Karsani merupakan bantuan tahun 2017.
Dalam kesempatan itu, Pastika juga memberikan sejumlah bantuan beras, mi cepat saji dan minyak goreng yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Nyoman Wenten.
Sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga terlihat mendampingi Gubernur Pastika, diantaranya Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bali Wayan Wiasthana Ika Putra, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra, dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Luh Ayu Aryani. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018