Denpasar (Antaranews Bali) - Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra - I Ketut Sudikerta, melakukan "blusukan" ke pasar tradisional di Desa Bajra, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Selasa.
Masyarakat yang hadir terlihat antusis menyambut kedatangan Cagub Rai Mantra untuk menyampaikan program unggulan dalam kampanye simpati pada pilkada tersebut.
Pada kunjungannya ke Pasar Badjra, Rai Mantra menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah pedagang, sembari mengamati kondisi pasar setempat untuk mencarikan solusi atas persoalan yang dialami saat ini.
Pasangan Cagub Rai Mantra-Sudikerta yang dikenal dengan paket Mantra-Kerta memiliki program unggulan untuk penataan pasar, yaitu "Revitalisasi Pasar Tradisional".
Kabupaten Tabanan memiliki 22 pasar desa tersebar di seluruh kecamatan di "bumi lumbung padi" tersebut, yakni Pasar Tabanan, Pasar Dauh Pala, Pasar Kediri, Pasar Pupuan, Pasar Surabrata, Pasar Bajera, Pasar Megati, Pasar Gadungan, Pasar Senganan, dan Pasar Kerambitan.
Selain itu, Pasar Marga, Pasar Baturiti, Pasar Penebel, Pasar Candi Kuning (pasar khusus), Pasar Sayur Induk Baturiti, Pasar Kediri, Pasar Tanah Lot (pasar khusus), dan Pasar Ulun Danu (pasar khusus).
Revitalisasi pasar sendiri sudah berhasil dijalankan selama menjadi Wali Kota Denpasar. Untuk Tabanan paket Mantra-Kerta menyiapkan sejumlah langkah untuk mendorong pengembangan dan penguatan ekonomi berbasis pasar tradisional. "Hal pertama yang harus dilakukan bagi pasar tradisional di Tabanan tentunya adalah revitalisasi," kata Rai Mantra.
Ia mengatakan jika mengacu pada pengalaman di Denpasar, revitalisasi dilakukan dengan cara pembenahan fisik, pelayanan, sumber daya manusia dan permodalan. Terbukti di sejumlah pasar tradisional yang direvitalisasi berhasil mendongkrak pendapatan hingga 1.000 persen.
Rai Mantra mencontohkan di Pasar Agung Peninjoan. Sebelum dilakukan revitalisasi pasar menyumbangkan pendapatan antara Rp200-Rp300 juta setiap tahunnya. Setelah dilakukan revitalisasi pendapatan per tahunnya bisa mencapai Rp1,3 miliar hingga Rp1,5 miliar. "Dengan revitalisasi pasar, berhasil menempatkan pasar tradisional di Kota Denpasar dalam jajaran pasar tradisional terbaik di Asia Tenggara," ucapnya.
Menurut Rai Mantra, keberadaan pasar tradisional bisa dijadikan sebagai destinasi wisata alternatif. Karena dengan tertatanya pasar tersebut, maka wisatawan ke Bali mereka pasti tertarik berkunjung ke pasar tersebut. Apalagi di Tabanan memiliki pasar tradisional khusus, artinya pasar yang khusus menjual buah-buahan dan sayuran.
Selain itu, kata Rai Mantra, keberadaan pasar bagian dari aktivitas ekonomi rakyat. Di sanalah warga melakukan interaksi. Dalam tata ruang tradisional Bali, bahwa pasar merupakan ruang publik yang wajib ada di setiap desa adat.
"Penataan pasar bisa mewujudkan jadi destinasi wisata alternatif, di sanalah ruang interaksi dan basis ekonomi rakyat yang tidak ada di tempat lain," katanya.
Peserta Pilkada Bali 2018 adalah pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan itu diusung oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra- I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusulkan oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Masyarakat yang hadir terlihat antusis menyambut kedatangan Cagub Rai Mantra untuk menyampaikan program unggulan dalam kampanye simpati pada pilkada tersebut.
Pada kunjungannya ke Pasar Badjra, Rai Mantra menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah pedagang, sembari mengamati kondisi pasar setempat untuk mencarikan solusi atas persoalan yang dialami saat ini.
Pasangan Cagub Rai Mantra-Sudikerta yang dikenal dengan paket Mantra-Kerta memiliki program unggulan untuk penataan pasar, yaitu "Revitalisasi Pasar Tradisional".
Kabupaten Tabanan memiliki 22 pasar desa tersebar di seluruh kecamatan di "bumi lumbung padi" tersebut, yakni Pasar Tabanan, Pasar Dauh Pala, Pasar Kediri, Pasar Pupuan, Pasar Surabrata, Pasar Bajera, Pasar Megati, Pasar Gadungan, Pasar Senganan, dan Pasar Kerambitan.
Selain itu, Pasar Marga, Pasar Baturiti, Pasar Penebel, Pasar Candi Kuning (pasar khusus), Pasar Sayur Induk Baturiti, Pasar Kediri, Pasar Tanah Lot (pasar khusus), dan Pasar Ulun Danu (pasar khusus).
Revitalisasi pasar sendiri sudah berhasil dijalankan selama menjadi Wali Kota Denpasar. Untuk Tabanan paket Mantra-Kerta menyiapkan sejumlah langkah untuk mendorong pengembangan dan penguatan ekonomi berbasis pasar tradisional. "Hal pertama yang harus dilakukan bagi pasar tradisional di Tabanan tentunya adalah revitalisasi," kata Rai Mantra.
Ia mengatakan jika mengacu pada pengalaman di Denpasar, revitalisasi dilakukan dengan cara pembenahan fisik, pelayanan, sumber daya manusia dan permodalan. Terbukti di sejumlah pasar tradisional yang direvitalisasi berhasil mendongkrak pendapatan hingga 1.000 persen.
Rai Mantra mencontohkan di Pasar Agung Peninjoan. Sebelum dilakukan revitalisasi pasar menyumbangkan pendapatan antara Rp200-Rp300 juta setiap tahunnya. Setelah dilakukan revitalisasi pendapatan per tahunnya bisa mencapai Rp1,3 miliar hingga Rp1,5 miliar. "Dengan revitalisasi pasar, berhasil menempatkan pasar tradisional di Kota Denpasar dalam jajaran pasar tradisional terbaik di Asia Tenggara," ucapnya.
Menurut Rai Mantra, keberadaan pasar tradisional bisa dijadikan sebagai destinasi wisata alternatif. Karena dengan tertatanya pasar tersebut, maka wisatawan ke Bali mereka pasti tertarik berkunjung ke pasar tersebut. Apalagi di Tabanan memiliki pasar tradisional khusus, artinya pasar yang khusus menjual buah-buahan dan sayuran.
Selain itu, kata Rai Mantra, keberadaan pasar bagian dari aktivitas ekonomi rakyat. Di sanalah warga melakukan interaksi. Dalam tata ruang tradisional Bali, bahwa pasar merupakan ruang publik yang wajib ada di setiap desa adat.
"Penataan pasar bisa mewujudkan jadi destinasi wisata alternatif, di sanalah ruang interaksi dan basis ekonomi rakyat yang tidak ada di tempat lain," katanya.
Peserta Pilkada Bali 2018 adalah pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace). Pasangan itu diusung oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra- I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) diusulkan oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018