Kuta (Antaranews Bali) - Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan Pulau Dewata siap menjadi tuan rumah ajang penghargaan insan film India atau "Bollywood Awards" 2018.
"Kalau bisa digelar di Bali ini akan menjadi promosi luar biasa," katanya di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, ajang International Indian Film Academy (IIFA) atau yang biasa dikenal dengan "Bollywood Awards" itu menghadirkan sekitar 2.500 artis dan pelaku industri perfilman India.
Setiap tahun, ajang itu digelar berpindah-pindah di sejumlah negara dan sebelumnya dilaksanakan di New York, Amerika Serikat, 13-15 Juli 2017.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya bersama pemerintah daerah setempat tengah mengadakan komunikasi intensif dengan pihak penyelenggara.
Suryawijaya yang juga ketua PHRI Badung itu juga mengharapkan dukungan dari kementerian untuk menyukseskan acara tersebut karena biaya yang disodorkan oleh panitia terbilang tinggi sekitar 80 juta dolar AS.
"Mereka sudah ajukan proposal, biayanya cukup tinggi. Tetapi kami ingin agar kementerian juga bantu dan sponsor tentunya," katanya.
Pihaknya juga mengharapkan makin banyak maskapai penerbangan membuka akses penerbangan dari Bali-India.
Meski sudah ada satu maskapai yang melayani penerbangan langsung ke India, namun masih melakukan transit di negara lain.
India, lanjut dia, merupakan salah satu pasar wisatawan yang potensial saat ini selain dari China dan Timur Tengah serta pasar lainnya.
Konsul Jenderal India di Denpasar Sunil Babu mengatakan tahun 2017, wisatawan dari negeri itu ke Bali mencapai sekitar 250 ribu orang menduduki posisi ketiga kunjungan wisman terbanyak setelah China dan Australia.
Jumlah itu melonjak signifikan setelah dibukanya bebas visa jika dibandingkan tahun 2015 yang jumlahnya mencapai sekitar 19 ribu orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kalau bisa digelar di Bali ini akan menjadi promosi luar biasa," katanya di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut dia, ajang International Indian Film Academy (IIFA) atau yang biasa dikenal dengan "Bollywood Awards" itu menghadirkan sekitar 2.500 artis dan pelaku industri perfilman India.
Setiap tahun, ajang itu digelar berpindah-pindah di sejumlah negara dan sebelumnya dilaksanakan di New York, Amerika Serikat, 13-15 Juli 2017.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya bersama pemerintah daerah setempat tengah mengadakan komunikasi intensif dengan pihak penyelenggara.
Suryawijaya yang juga ketua PHRI Badung itu juga mengharapkan dukungan dari kementerian untuk menyukseskan acara tersebut karena biaya yang disodorkan oleh panitia terbilang tinggi sekitar 80 juta dolar AS.
"Mereka sudah ajukan proposal, biayanya cukup tinggi. Tetapi kami ingin agar kementerian juga bantu dan sponsor tentunya," katanya.
Pihaknya juga mengharapkan makin banyak maskapai penerbangan membuka akses penerbangan dari Bali-India.
Meski sudah ada satu maskapai yang melayani penerbangan langsung ke India, namun masih melakukan transit di negara lain.
India, lanjut dia, merupakan salah satu pasar wisatawan yang potensial saat ini selain dari China dan Timur Tengah serta pasar lainnya.
Konsul Jenderal India di Denpasar Sunil Babu mengatakan tahun 2017, wisatawan dari negeri itu ke Bali mencapai sekitar 250 ribu orang menduduki posisi ketiga kunjungan wisman terbanyak setelah China dan Australia.
Jumlah itu melonjak signifikan setelah dibukanya bebas visa jika dibandingkan tahun 2015 yang jumlahnya mencapai sekitar 19 ribu orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018