Mangupura (Antaranews Bali) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, Bali, mengoptimalkan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang khusus mengelola sampah milik masyarakat pada masing-masing banjar, agar dapat didaur ulang kembali.

"Kami akan optimalkan dulu keberadaan BUMDes yang nantinya khusus menangani sampah, artinya masing-masing desa harus ada badan ini untuk mengoptimalkan bank sampah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sampah dengan mengelola sampah menjadi nilai ekonomis," kata Kepala DLHK Badung, I Putu Eka Merthawan di Mangupura, Sabtu.

Dengan adanya upaya ini, ia mengharapkan semua banjar yang ada di Kabupaten Badung yang memiliki bank sampah, yang menajemennya nanti dikelola BUMDes. Tugas BUMDes yang khusus menangani masalah sampah ini, nantinya bertugas membeli sampah yang bisa didaur ulang dan melakukan penjemputan sampah miliki masyarakat yang telah terkumpul.

"Keberadaan BUMDes ini sudah diatur dalam Perda dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mendukung adanya BUMDes yang memiliki divisi pengolahan sampah yang siap dibantu dalam pendanaanya," katanya.

Untuk anggaran pengelolaan sampah di Badung, lanjut dia, totalnya kurang lebih mencapai Rp2,5 miliar untuk Tahun 2018 dan ke depan alokasi anggaran dana untuk hal ini akan terus ditingkatkan. Ia mengatakan, seiring pesatnya pariwisata, jumlah penduduk dan pembangunan yang dilakukan di Badung, maka permasalah sampah akan menjadi petaka.

"Kalau tidak dimulai sejak sekarang, kapan lagi?. Sehingga konsepn pengelolaan sampah ini harus diedukasi sejak dini, karena kami ingin melakukan revolusi dalam prilaku masyarakat terhadap hal ini," katanya.

Selain itu, dalam penanganan sampah ini, Pemkab Badung memiliki inovasi program gojek sampah plastik (gotik) dan bank sampah keliling (baling) yang kiatnya ingin meningkatkan perekonomian masyarakat dalam bidang jasa sampah.

Hal ini yang kami optimalkan dengan menjemput langsung sampah yang telah dipilah masyarakat dan dikumpulkan mana yang dapat didaur ulang atau sebaliknya, sehingga diyakini tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

"Saat ini, kami fokus membuat salah satu banjar untuk BUMDes dijadikan percontohan yang mengelola jasa sampah ini. Ke depan kami akan menghimpun dana CSR perusahaan untuk menjadi dana modal langsung untuk BUMDes dan bank sampah yang ada di desa," katanya.

Oleh karenanya, pihaknya meyakini Badung Tahun 2021 akan menjadi kabupaten yang mandiri dalam pengelolaan sampah. "Kami bukan menyebut Badung bebas dari sampah, namun dengan upaya ini akan mewujudkan Badung yang mandiri pengelolaan sampah mulai dari banjar, desa dan kecematan," katanya. (*)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018