Denpasar (Antaranews Bali)- Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Muliawan Arya mengharapkan kegiatan pemilihan kepada daerah di Bali dilaksanakan dengan damai dan semangat berpolitik yang cerdas dan santun.
"Saya harapkan para pendukung atau simpatisan peserta pilkada agar tidak menggunakan cara-cara berpolitik kotor, yang berpotensi membenturkan antarkelompok masyarakat di Pulau Dewata," kata Muliawan Arya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan semua warga masyarakat mengharapkan pelaksanaan pemilihan kepada daerah (pilkada) di Provinsi Bali, Kabupaten Gianyar dan Klungkung berjalan aman dan damai.
"Semua warga masyarakat mengharapkan hajatan demokrasi lima tahunan itu berjalan damai. Begitu juga para kandidat tidak terlalu mengumbar janji-janji dalam berkampanye," kata Muliawan Arya yang akrab dipanggil De Gadjah.
De Gadjah mengatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan, kini sudah mulai muncul beberapa kejadian disertai intimidasi yang menolak salah satu bakal calon Gubernur Bali di suatu kawasan tertentu di Pulau Dewata.
"Sudah mulai muncul aksi penolakan bakal cagub dan cawagub tertentu disertai intimidasi, baik fisik maupun non-fisik untuk mencapai kemenangan. Ini tentu tidak sehat dalam sebuah ajang politik seperti Pilkada Bali," ucapnya.
Hal penting lainnya, kata De Gadjah, adalah mulai adanya upaya adu domba antarwarga masyarakat dengan cara- cara tertentu.
"Janganlah ada politik adu domba, jangan membenturkan warga masyarakat kepada salah satu calon, atau membenturkan antar-komponen masyarakat yang berpotensi membuat kegaduhan. Apalagi kita di Bali saat ini sedang proses pemulihan (recovery) sektor pariwisata yang lesu akibat dampak meletus Gunung Agung," ujarnya.
Dikatakan, jangan hanya untuk kepentingan pilkada, sehingga demi sebuah kemenangan salah satu calon, masyarakat diadu domba. Meski kini masyarakat Bali memiliki pilihan politik berbeda, namun ia berharap usai pilkada semuanya kembali normal.
"Pilkada ini kegiatan rutin lima tahun sekali. Setelah pilkada kita bersama-sama membangun Bali, persaudaraan dan persatuan harus tetap dijaga. Siapa pun gubernurnya, kita sama-sama membangun Bali," ujarnya.
Terkait pelaksanaan pilkada di Bali, De Gadjah berharap agar pihak keamanan di Bali berlaku netral sesuai tugasnya untuk mengamankan jalannya pilkada agar kondisi aman selama kegiatan pilkada.
"Untuk desa pakraman (adat) kami juga berharap jangan terlibat politik praktis. Silakan memilih, namun jangan terlibat politik praktis," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya harapkan para pendukung atau simpatisan peserta pilkada agar tidak menggunakan cara-cara berpolitik kotor, yang berpotensi membenturkan antarkelompok masyarakat di Pulau Dewata," kata Muliawan Arya di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan semua warga masyarakat mengharapkan pelaksanaan pemilihan kepada daerah (pilkada) di Provinsi Bali, Kabupaten Gianyar dan Klungkung berjalan aman dan damai.
"Semua warga masyarakat mengharapkan hajatan demokrasi lima tahunan itu berjalan damai. Begitu juga para kandidat tidak terlalu mengumbar janji-janji dalam berkampanye," kata Muliawan Arya yang akrab dipanggil De Gadjah.
De Gadjah mengatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan, kini sudah mulai muncul beberapa kejadian disertai intimidasi yang menolak salah satu bakal calon Gubernur Bali di suatu kawasan tertentu di Pulau Dewata.
"Sudah mulai muncul aksi penolakan bakal cagub dan cawagub tertentu disertai intimidasi, baik fisik maupun non-fisik untuk mencapai kemenangan. Ini tentu tidak sehat dalam sebuah ajang politik seperti Pilkada Bali," ucapnya.
Hal penting lainnya, kata De Gadjah, adalah mulai adanya upaya adu domba antarwarga masyarakat dengan cara- cara tertentu.
"Janganlah ada politik adu domba, jangan membenturkan warga masyarakat kepada salah satu calon, atau membenturkan antar-komponen masyarakat yang berpotensi membuat kegaduhan. Apalagi kita di Bali saat ini sedang proses pemulihan (recovery) sektor pariwisata yang lesu akibat dampak meletus Gunung Agung," ujarnya.
Dikatakan, jangan hanya untuk kepentingan pilkada, sehingga demi sebuah kemenangan salah satu calon, masyarakat diadu domba. Meski kini masyarakat Bali memiliki pilihan politik berbeda, namun ia berharap usai pilkada semuanya kembali normal.
"Pilkada ini kegiatan rutin lima tahun sekali. Setelah pilkada kita bersama-sama membangun Bali, persaudaraan dan persatuan harus tetap dijaga. Siapa pun gubernurnya, kita sama-sama membangun Bali," ujarnya.
Terkait pelaksanaan pilkada di Bali, De Gadjah berharap agar pihak keamanan di Bali berlaku netral sesuai tugasnya untuk mengamankan jalannya pilkada agar kondisi aman selama kegiatan pilkada.
"Untuk desa pakraman (adat) kami juga berharap jangan terlibat politik praktis. Silakan memilih, namun jangan terlibat politik praktis," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018