Mangupura (Antaranews Bali) - Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Badung, Bali, meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) "Tirta Mangutama" di daerah setempat untuk meningkatkan pasokan air bersih guna didistribusikan ke Wilayah Badung Selatan.
"Ini kami soroti karena distribusi air bersih di Badung Selatan masih sering mengalami masalah," kata Ketua Komisi II DPRD Badung, I Wayan Luwir Wiyana saat dihubungi di Mangupura, Minggu.
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu telah bertemu dengan PDAM untuk membahas keluhan masyarakat itu karena setiap harinya air bersih hanya hidup selama empat jam sehari di Badung Selatan.
Pihaknya sempat mempertanyakan terkait solusi pengerjaan proyek pengolahan air yang saat ini tengah dikerjakan PDAM. "Kami sempat menanyakan setelah gedung pengolahan air ini dibangun apakah dapat difungsikan untuk menjamin kebutuhan air di Badung Selatan dapat terpenuhi," katanya.
Hal ini ditanyakan Luwir agar pembangunan proyek itu tidak semata-mata menghabiskan anggaran daerah dan dengan adanha pemasangan pipa tambahan, namun distribusi air yang mengalir tersendat.
Beberapa waktu lalu, pihaknya turut memantau pengerjaan fisik Dam Estuary, Suwung, Denpasar, dan melakukan rapat kerja untuk membahas masalah pengelolaan dan pasokan air bersih ini dari PDAM untuk disalurkan ke Wilayah Badung Selatan.
Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Badung, I Wayan Suyasa menjelaskan, bahwa masalah pasokan air yang terjadi di kawasan Badung selatan ini disebabkan beberapa faktor seperti perbaikan Dam Estuary hingga menghentikan produksi sementara.
"Penyebab lainnya karena adanya perbailan got dan jalan sehingga menyebabkan jaringan PDAM mengalami kerusakan. Untuk memperbaiki jaringan pipa air ini membutuhkan waktu yang lumayan lama," katanya.
Ia mengakui, selama ini PDAM memenuhi kebutuhan air tersebut masih menggunakan sumber air dari beberapa tempat seperti Petanu, Estuary Blusung dan produksi enam sumur yang dimiliki PDAM.
PDAM telah mendistribusikan air bersih sebanyak 935 liter perdetik yang sumbernya dari empat tempat yakni 395 liter dikirim dari Blusung, 440 liter diproduksi di Dam Estuary, 50 liter dari Petanu dan 50 liter dari produksi enam sumur yang dimiliki PDAM Badung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Ini kami soroti karena distribusi air bersih di Badung Selatan masih sering mengalami masalah," kata Ketua Komisi II DPRD Badung, I Wayan Luwir Wiyana saat dihubungi di Mangupura, Minggu.
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu telah bertemu dengan PDAM untuk membahas keluhan masyarakat itu karena setiap harinya air bersih hanya hidup selama empat jam sehari di Badung Selatan.
Pihaknya sempat mempertanyakan terkait solusi pengerjaan proyek pengolahan air yang saat ini tengah dikerjakan PDAM. "Kami sempat menanyakan setelah gedung pengolahan air ini dibangun apakah dapat difungsikan untuk menjamin kebutuhan air di Badung Selatan dapat terpenuhi," katanya.
Hal ini ditanyakan Luwir agar pembangunan proyek itu tidak semata-mata menghabiskan anggaran daerah dan dengan adanha pemasangan pipa tambahan, namun distribusi air yang mengalir tersendat.
Beberapa waktu lalu, pihaknya turut memantau pengerjaan fisik Dam Estuary, Suwung, Denpasar, dan melakukan rapat kerja untuk membahas masalah pengelolaan dan pasokan air bersih ini dari PDAM untuk disalurkan ke Wilayah Badung Selatan.
Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama Badung, I Wayan Suyasa menjelaskan, bahwa masalah pasokan air yang terjadi di kawasan Badung selatan ini disebabkan beberapa faktor seperti perbaikan Dam Estuary hingga menghentikan produksi sementara.
"Penyebab lainnya karena adanya perbailan got dan jalan sehingga menyebabkan jaringan PDAM mengalami kerusakan. Untuk memperbaiki jaringan pipa air ini membutuhkan waktu yang lumayan lama," katanya.
Ia mengakui, selama ini PDAM memenuhi kebutuhan air tersebut masih menggunakan sumber air dari beberapa tempat seperti Petanu, Estuary Blusung dan produksi enam sumur yang dimiliki PDAM.
PDAM telah mendistribusikan air bersih sebanyak 935 liter perdetik yang sumbernya dari empat tempat yakni 395 liter dikirim dari Blusung, 440 liter diproduksi di Dam Estuary, 50 liter dari Petanu dan 50 liter dari produksi enam sumur yang dimiliki PDAM Badung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017