Negara (Antaranews Bali) - Penyangga sungai (senderan) di Kelurahan Sangkaragung, Kabupaten Jembrana, Bali, yang baru dibangun rusak parah, akibat tergerus air banjir dalam beberapa hari terakhir.

"Sejak awal pengerjaan sudah kesulitan karena kondisi alur sungai, kontur tanahnya serta kedalaman air sungai yang mencapai dua meter," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, I Ketut Jayada, di Negara, Jumat.

Oleh karena itu, kerusakan penyangga sungai sejenis tanggul di Kelurahan Sangkaragung itu sudah diprediksi, karena itu kerusakan harus diperbaiki sebagai bagian dari penanganan bencana.

Pewarta di lokasi kejadian melaporkan sebelumnya dua titik dari penyangga sungai yang baru dibangun dalam satu tahun itu ambrol, namun kini muncul lagi kejadian sejenis.

"Kalau tidak segera ditangani, bisa jadi seluruh alur penyangga sungai itu akan ambrol. Sudah ada tiga titik yang ambrol lumayan panjang," kata seorang warga yang minta namanya tidak disebutkan.

Ia mengatakan, ambrolnya penyangga sungai yang seharusnya menahan banjir itu terakhir terjadi pada Rabu (20/12) pagi dengan panjang kerusakan sekitar 8 meter.

"Itu terjadi saat air sungai meluap akibat hujan lebat di wilayah pegunungan, namun ambrolnya penyangga sungai itu mengancam perumahan yang baru selesai dibangun, apalagi kini hanya dipasang bambu untuk menahan tanah agar tidak longsor," katanya.

Sementara itu, pelaksana pekerjaan Sigit mengaku proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan, sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan memperbaikinya. (*)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017