Singaraja, (Antaranews Bali) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali melantik sekaligus meyudisium sebanyak 51 orang guru profesional sarjana mengajar di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (SM3T) berasal dari 19 perguruan tinggi di tanah air.
"Total peserta angkatan 2016 sebanyak 105 orang. Jadi sisanya segera akan dilantik pula sembari menunggu pengumuman kelulusan selanjutnya," kata Rektor Undiksha, I Nyoman Jampel, usai pelantikan di Rektorat Perguruan Tinggi setempat, Jumat.
Peserta sebelumnya adalah alumni SM3T 2016 yang telah selama satu tahun mengabdi di daerah pedalaman Indonesia yang dikenal dengan daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Sebagai penghargaan terhadap pengabdiannya, peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan profesi guru berasrama (PPG berasrama) selama satu tahun secara gratis.
Pelantikan juga merupakan kaitan bidang guru profesional yang ke lima kalinya sejak PPG SM-3T. Selama pelaksanaan PPG pasca SM-3T yang telah diselenggarakan oleh Dirjen Dikti, Undiksha selalu dipercaya sebagai penyelenggara.
"Kepercayaan yang diberikan ini sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan di Undiksha. Tidak semua LPTK diberikan kepercayaan untuk mengelola Pendidikan Profesi Guru (PPG). Prestasi ini tentu membanggakan civitas Undiksha, masyarakat Bali, dan juga Dikti karena telah mampu melahirkan calon guru profesional," tegas dia.
Nyoman Jampel juga menyatakan bahwa semakin tahun terjadi peningkatan kualitas dari penyelenggaran PPG SM-3T di kampus pendidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut.
Walaupun demikian, pihaknya tetap mendorong agar prestasi Undiksha dalam penyelenggaraan kegiatan dan program-program kompetitif lainnya terus semakin meningkat. Jika peningkatan kualitas terus terjaga, maka akan menguntungkan bagi perkembangan Undiksha bagi Bali, dan juga kemajuan bangsa Indonesia secara umum.
"Pendidikan adalah kunci untuk kemajuan suatu bangsa," papar Jampel sembari mengajak lulusan tetap bekerja keras menerapkan empat kompetensi seorang guru.
Sementara itu, Koordinator Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI) Undiksha, Gede Nurjaya, mengatakan bahwa pada PPG SM-3T angkatan V Undiksha diberikan kuota sebanyak 110 orang, tetapi yang melapor diri dan mengikuti secara aktif 105 orang yang tersebar pada lima bidang studi yaitu Bahasa Inggris (31), Bahasa Indonesia (28), Bimbingan Konseling (18), Penjaskes (15), dan PGSD (13).
Peserta PPG SM-3T V Undiksha tersebut adalah alumni sarjana pendidikan dari 19 perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia. Dari jumlah peserta yang aktif tersebut, yang sudah berhasil tuntas dan dilantik saat ini sebanyak 51 orang. "Sisanya lagi 54 orang masih menunggu pengumuman hasil uji kompetensi ulang," tambah dia. (bgs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Total peserta angkatan 2016 sebanyak 105 orang. Jadi sisanya segera akan dilantik pula sembari menunggu pengumuman kelulusan selanjutnya," kata Rektor Undiksha, I Nyoman Jampel, usai pelantikan di Rektorat Perguruan Tinggi setempat, Jumat.
Peserta sebelumnya adalah alumni SM3T 2016 yang telah selama satu tahun mengabdi di daerah pedalaman Indonesia yang dikenal dengan daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Sebagai penghargaan terhadap pengabdiannya, peserta diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan profesi guru berasrama (PPG berasrama) selama satu tahun secara gratis.
Pelantikan juga merupakan kaitan bidang guru profesional yang ke lima kalinya sejak PPG SM-3T. Selama pelaksanaan PPG pasca SM-3T yang telah diselenggarakan oleh Dirjen Dikti, Undiksha selalu dipercaya sebagai penyelenggara.
"Kepercayaan yang diberikan ini sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan di Undiksha. Tidak semua LPTK diberikan kepercayaan untuk mengelola Pendidikan Profesi Guru (PPG). Prestasi ini tentu membanggakan civitas Undiksha, masyarakat Bali, dan juga Dikti karena telah mampu melahirkan calon guru profesional," tegas dia.
Nyoman Jampel juga menyatakan bahwa semakin tahun terjadi peningkatan kualitas dari penyelenggaran PPG SM-3T di kampus pendidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut.
Walaupun demikian, pihaknya tetap mendorong agar prestasi Undiksha dalam penyelenggaraan kegiatan dan program-program kompetitif lainnya terus semakin meningkat. Jika peningkatan kualitas terus terjaga, maka akan menguntungkan bagi perkembangan Undiksha bagi Bali, dan juga kemajuan bangsa Indonesia secara umum.
"Pendidikan adalah kunci untuk kemajuan suatu bangsa," papar Jampel sembari mengajak lulusan tetap bekerja keras menerapkan empat kompetensi seorang guru.
Sementara itu, Koordinator Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia (MBMI) Undiksha, Gede Nurjaya, mengatakan bahwa pada PPG SM-3T angkatan V Undiksha diberikan kuota sebanyak 110 orang, tetapi yang melapor diri dan mengikuti secara aktif 105 orang yang tersebar pada lima bidang studi yaitu Bahasa Inggris (31), Bahasa Indonesia (28), Bimbingan Konseling (18), Penjaskes (15), dan PGSD (13).
Peserta PPG SM-3T V Undiksha tersebut adalah alumni sarjana pendidikan dari 19 perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia. Dari jumlah peserta yang aktif tersebut, yang sudah berhasil tuntas dan dilantik saat ini sebanyak 51 orang. "Sisanya lagi 54 orang masih menunggu pengumuman hasil uji kompetensi ulang," tambah dia. (bgs)
Video oleh Bagus Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017