Nusa Dua (Antara) - PT Jasa Raharja (Persero) mengingatkan kepada para mahasiswa untuk memprioritaskan keselamatan berkendara karena angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya di Indonesia tergolong tinggi yang sebagian korbannya merupakan generasi muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Beragam program telah kami jalankan sebagai bentuk kepedulian terhadap keselamatan berlalu lintas," kata Direktur Operasional Jasa Raharja Budi Raharjo Selamet ketika membuka "Police and JR Go to Campus" di Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Jumat.
Pihaknya gencar melakukan sosialiasi kepada masyarakat termasuk kampanye keselamatan lalu lintas ke sejumlah universitas dan sekolah.
Selain itu pihaknya juga menyediakan sarana dan prasarana fasilitas keselamatan berlalu lintas seperti ambulance, rambu-rambu lau lintas dan sarana lainnya.
BUMN itu, lanjut dia, telah membayarkan santunan kepada korban kecelakaan angkutan umum dan lalu lintas jalan dalam kurun waktu lima tahun secara nasional sebesar Rp6,5 triliun atau sebesar Rp1,3 triliun setiap tahunnya.
Sedangkan pada tahun 2016 santunan yang telah dibayarkan mencapai Rp1,4 triliun.
Menurut Budi, korban kecelakaan lalu lintas masih didominasi usia produktif dari umur 20 hingga 55 tahun yang mencapai 55 persen dan kelompok pelajar serta mahasiwa sebesar 28 persen dari korban keseluruhan.
Jasa Raharja menyebutkan setiap tahun korban meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas diperkirakan mencapai satu juta orang, dengan 2,75 persen di antaranya berasal dari Indonesia.
Kecelakaan lalu lintas, lanjut dia, juga berpotensi membuat keluarga korban jatuh miskin baik yang mengalami luka berat atau meninggal dunia.
"Kami berharap kampanye di kampus ini dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas," katanya.
Selain dilaksanakan melalui seminar dan diseminasi informasi, dalam kampanye itu para mahasiswa juga diberikan wawasan terkait cara berkendara yang aman atau "safety riding" yang akan dikemas menarik menyesuaikan dengan peserta yang merupakan mahasiswa.
Untuk menghidupkan suasana, nantinya mahasiswa dilibatkan dalam interaksi, termasuk adanya hiburan agar kegiatan kampanye tersebut tidak monoton. (*/dwa)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017