Mangupura (Antara Bali) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, I Made Badra mengatakan saat ini kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke daerah itu sudah menembus angka 4,9 juta jiwa sejak Januari hingga 31 Oktober 2017.

"Kami optimistis target kunjungan wisman ke Badung hingga akhir Desember 2017 mencapai 5,8 juta orang, karena Badung khususnya dan Bali umumnya, masih menjadi daya tarik untuk dikunjungi wisatawan," kata Badra saat dihubungi di Mangupura, Rabu.

Untuk merealisasikan target kunjungan wisman ke Badung tersebut, pihaknya bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung telah melakukan promosi pariwisata ke luar negeri, seperti pada awal November lalu melakukan lawatan ke Inggris.

Di Inggris, kata Badra, pihaknya bersama 10 pelaku indsutri wisata setempat melakukan kunjungan ke dua kota, yakni Manchester dan London.

Pihaknya memilih Inggris sebagai tujuan kegiatan itu, karena penduduk setempat sangat suka berwisata dan secara umum sudah mapan di bidang ekonomi.

"Jadi Inggris sangat potensial. Sementara kami punya wisata MICE, destinasi wisata dan sebagainya. Mereka juga antusias dan banyak bertanya tentang paket wisata ke Badung," katanya.

Dari kunjungan tersebut, Badra menargetkan kunjungan wisman dari Inggris mencapai 1.000 orang per hari yang akan datang ke Badung. "Kami sudah melakukan kerja sama (MoU) dengan beberapa pihak, khususnya travel agen," katanya.

Ia mengklaim, setelah melakukan kunjungan ke Inggris itu, sudah mulai terlihat kunjungan wisatawan Inggris ke Badung yang tercatat mencapai 600-700 orang per harinya.

Apabila target kunjungan wisman ini mengalami tren peningkatan, untuk Tahun 2018, Dispar Badung kembali menargetkan kedatangan wisman mencapai 6,5 juta orang.

"Memang Bali umumnya belum mendapat target berapa harus mendatangkan wisatawan dari pemerintah pusat, namun kami sudah mengira-ngira untuk kunjungan wisaman ke Badung khusunya dan Bali umumnya mencapai 6,5 juta. Apalagi tahun depan ada Pertemuan IMF-Bank Dunia. Itu akan sangat mendongkrak kunjungan wisman lagi," ujarnya.

Pihaknya mengharapkan, tidak ada hal-hal yang menghambat target ini akibat faktor "force majeure" atau kejadian luar biasa yang ekstrem, seperti bencana alam, kriminal, teroris, dan kejadian tak terduga lainnya.

"Apabila situasi Bali kondusif, saya yakin target akan tercapai, apalagi akan ada penerbangan tambahan. Sekarang, sudah ada sekitar 29 flight per jam. Mungkin nanti bulan depan sudah bisa 35 flight per jam, karena banyak yang berminat ke Bali," katanya. (WDY)

Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017