Denpasar (Antara Bali) - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menyerahkan bantuan sembilan kebutuhan pokok kepada "pemangku" atau pemimpin ritual dan warga lanjut usia di Desa Tulikup, Kabupaten Gianyar, Bali.

Direksi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Solihin kepada Antara Bali, Senin, mengatakan penyerahan sembilan kebutuhan pokok (sembako) tersebut kepada "pemangku" dan warga lanjut usia sebanyak 50 bingkisan sebagai tanda tali kasih dibukanya kantor dan gudang baru di kawasan Bali pada Kamis (9/11).

"Setiap bingkisan sembako tersebut berupa beras, mie instan, minyak goreng, teh, gula, kopi dan margarin. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dan tali kasih kami di wilayah Pulau Dewata," ucapnya di dampingi Direktur corporate affair, Madi Mahruf, Direktur operasional, serta Direktur supply dan distribusi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Iwan Kartono.

Selain itu, kata Solihin, pihaknya juga menyerahkan 75 paket perlengkapan sekolah untuk pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di wilayah Desa Tulikup, Kabupaten Gianyar.

Ia mengatakan paket perlengkapan sekolah tersebut terdiri dari tas, seragam, alat tulis dan buku. Semua ini kami berupaya meringankan beban orang tua dalam pendidikan anak-anak sekolah di wilayah Banjar Tulikup.

Menurut Solihin, keberadaan kantor dan gudang baru Alfamart tersebut merupakan upaya perusahaan dalam pengembangan usaha bisnisnya, salah satunya di Bali.

"Tentunya sekaligus untuk menjawab tantangan dan dinamika yang berkembang dari kantor dan gudang lama yang berada di Jalan Galunggung, Ubung Kaja, Kota Denpasar," ujarnya.

Ia mengatakan yang paling penting bahwa keberadaan kantor dan gudang tersebut merupakan upaya perusahaan dalam melayani konsumen secara lebih optimal.

Sementara itu, Branch Manager Alfamart Bali Yudi Sobari mengapresiasi karyawan maupun jajaran pimpinan, baik di cabang maupun kantor pusat yang saling bahu-membahu selama persiapan hingga pembukan kantor dan cabang Alfamart di Banjar Siyut, Tulikup, Gianyar.

"Ini semuanya menjawab tantangan bisnis ritel ke depan tidaklah ringan. Usaha ritel dituntut kerja cepat, kreatif dan inovatif. Hal itu tidak terlepas dari pengaruh derasnya arus globalisasi," katanya.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017