Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menilai kegiatan "International Photographers Meeting" yang dilaksanakan 10-17 Juli di Bali dan Lombok, merupakan bentuk promosi yang menguntungkan untuk mengenalkan alam Indonesia ke masyarakat dunia.

"Kegiatan tersebut sangat menguntungkan bagi promosi keindahan alam Tanah Air terutama di wilayah Bali dan Lombok," kata Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Teknologi Kemenbudpar, Titien M Soekarya usai membuka acara tersebut di Nusa Dua, Minggu malam.

Dia menjelaskan, keuntungan itu karena promosi tentang keindahan itu tidak memerlukan biaya yang terlalu tinggi, karena para photographer dari puluhan negara itu akan memperlihatkan hasil jepetrannya kepada masyarakat dunia tanpa harus membayar mereka.

Mereka hanya cukup diajak untuk mengambil foto di beberapa kawasan yang ada di Pulau Dewata dan Lombok, ujar Titien menjelaskan.

Selain keuntungan itu, tambah dia, pertemuan para photografers yang tergabung dalam "Federation Internationale de l'Art Photographique" (FIAP) meningkatkan upaya kegiatan  "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" (MICE) di seluruh kota-kota besar di Tanah Air.

Sementara Harto Solichin Margo, urusan bidang luar negeri FIAP mengatakan, pertemuan itu merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh FIAP. Dua pelaksanaan sebelum dilaksanakan di dua wilayah di Eropa.

"Kami sangat senang karena akhirnya pertemuan tersebut dilaksanakan di Indonesia, karena usulan meeting itu tidak hanya berasal dari Tanah Air saja, tapi ada dari beberapa negara anggota FIAP lainnya," katanya.

Dia mengatakan, pada pertemuan itu diikuti oleh sekitar 100 delegasi yang berasal dari 20 negara anggota FIAP. Mereka akan melakukan pemburuan obyek foto di dua kawasan yakni Pulau Dewata dan Lombok.

Selama empat hari, para photografer ternama di negaranya itu akan mengelilingi beberapa tempat di Bali untuk memperoleh foto yang akan diikutkan dalam perlombaan bertaraf internasional yang setahunnya bisa terjadi sebanyak 150 kali.

"Beberapa tempat yang akan dikunjungi di Pulau Dewata, antara lain Desa Tenganan, Danau Beratan dan pasar ikan," ujarnya menjelaskan.

Harto menuturkan, sedangkan selama di Lombok, mereka akan berkeliling selama tiga hari. Ada beberapa kawasan yang menjadi tempat pengambilan foto, antara lain Gili Trawangan dan Desa Sasak.

FIAP adalah organisasi internasional yang menjadi induk dari perkumpulan fotografi di seluruh dunia dengan anggota 79 negara. Organisasi itu berafiliasi dengan Unesco.

Jacky Martin, Vice President FIAP mengatakan, dipilihnya pelaksanaan pertemuan itu di Bali dan Lombok karena pihak Indonesia mengusulkan untuk menjadi tuan rumah acara tersebut.(*)


Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011