Changsha, China (Antara Bali) - Produsen pengukur energi listrik asal
China, Wasion Group, berambisi menangi tender pengadaan kWh meter dari
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero.
Setelah bekerja sama selama empat tahun terakhir dengan pangsa pasar hampir 100 persen di Indonesia, Wasion Group kini membidik sedikitnya 30 persen dari total 1,5 juta unit kWh meter yang dibutuhkan PLN.
"Kami sudah mengirim sampel yang sekarang sedang diuji coba PLN," tutur Direktur untuk Pasar Luar Negeri Wasion Group, Zhang Zenhua, saat menerima kunjungan delegasi wartawan negara-negara ASEAN, di Changsha, China, Jumat.
Jika berhasil memenangi tender, perusahaan yang berbasis di Provinsi Hunan itu akan menyuplai sekitar 430.000 unit kWh meter 1 fase pada kuartal empat 2017, menyusul pemberlakuan aturan baru pemasok ganda dari pemerintah.
Proses penawaran ini dianggap penting karena akan mendongkrak nilai penjualan produk Wasion Group di Indonesia menjadi 10 juta dolar AS per tahun. "Sekarang nilainya hanya 3-4 juta dolar AS karena didominasi produk pengukur listrik untuk industri yang kuantitasnya tidak banyak," ujar Zhang.
Pada awal tahun depan, Wasion Group juga berencana memperkenalkan pengukur energi air ke Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Setelah bekerja sama selama empat tahun terakhir dengan pangsa pasar hampir 100 persen di Indonesia, Wasion Group kini membidik sedikitnya 30 persen dari total 1,5 juta unit kWh meter yang dibutuhkan PLN.
"Kami sudah mengirim sampel yang sekarang sedang diuji coba PLN," tutur Direktur untuk Pasar Luar Negeri Wasion Group, Zhang Zenhua, saat menerima kunjungan delegasi wartawan negara-negara ASEAN, di Changsha, China, Jumat.
Jika berhasil memenangi tender, perusahaan yang berbasis di Provinsi Hunan itu akan menyuplai sekitar 430.000 unit kWh meter 1 fase pada kuartal empat 2017, menyusul pemberlakuan aturan baru pemasok ganda dari pemerintah.
Proses penawaran ini dianggap penting karena akan mendongkrak nilai penjualan produk Wasion Group di Indonesia menjadi 10 juta dolar AS per tahun. "Sekarang nilainya hanya 3-4 juta dolar AS karena didominasi produk pengukur listrik untuk industri yang kuantitasnya tidak banyak," ujar Zhang.
Pada awal tahun depan, Wasion Group juga berencana memperkenalkan pengukur energi air ke Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017