Denpasar (Antara Bali) -  Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Denpasar, Bali, menyelenggarakan kegiatan diskusi pemberdayaan bagi pengelola pasar desa dalam upaya menyamakan persepsi dalam pengelola pasar tersebut.

"Saat ini pemerintah sudah melakukan perbaikan infrastruktur dengan revitalisasi pasar desa. Namun perlu juga dilakukan penataan manajemen dan sumber daya manusianya sehingga dapat menyamakan persepsi dalam manajemen," kata DPMD Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, di sela kegiatan diskusi pemberdayaan pasar desa di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan dalam diskusi yang diikuti 30 orang pengelola dan kepala pasar se-Kota Denpasar menghadirkan narasumber dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), dan Forum Pengelola Pasar Desa Denpasar.

"Revitalisasi pasar desa yang dilaksanakan secara berkesinmabungan tidak saja dari segi fisik, namun juga penting dilakukan revitalisasi sumber daya manusia dari pengelola dan pedagang pasar itu sendiri," ujarnya.

Alit Wiradana didampingi Kabid Pemberdayaan Lembaga Kemasayarakat Desa DPMD Denpasar Ni Made Puspita Sari mengatakan dalam pemberdayaan pengelola dan kepala pasar arus mampu menyamakan persepsi dalam pengelolaan pasar desa tersebut.

Di samping itu, kata dia, peserta bertujuan menambah wawasan pengetahuan serta dapat memotivasi tata kelola dan tata laksana pasar desa, sehingga pasar mampu dikelola secara profesional.

Program pemberdayaan tersebut tidak terlepas dari keberadaan pasar desa sebagai pusat pertukaran barang dan jasa, pusat informasi dan komunikasi harga, kualitas produksi desa yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Ia mengatakan dalam pemberdayaan ini pihaknya juga melibatkan BBPOM Denpasar berkaitan dengan bahan pangan yang tidak memenuhi standar kesehatan.

"Pelaksanaam kegiatan diskusi ini diselenggarakan selama dua hingga Jumat (29/9). Kami harapkan para pengelola dapat berintegrasi dan berdiskusi dalam peningkatan pengelolaan pasar," ucapnya.

Kepala Seksi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat DPMD Provinsi Bali Ni Komang Sri Suarthini selaku narasumber mengatakan jumlah data pasar desa se-Provinsi Bali per Desember 2016 sebanyak 274 pasar.

Di Kota Denpasar terdapat 37 pasar desa dengan peningkatan profesinolisme pengelola pasar telah dilakukan.

Ia mengatakan penerapan manajemen pasar tradisional lewat visi mewujudkan pasar desa yang berbasis budaya, kreatif dengan semangat kebersamaan sebagai sarana unggulan penggerak ekonomi pedesaan.

Dalam misi tersebut di antaranya menumbuhkan semangat kegotong-royongan masyarakat dan menggerakan semangat kemandirian ekonomi.

Suarthini juga menekankan pada tugas dan fungsi pengelola pasar desa yakni melaksanakan kegiatan pelayanan, keamanan dan ketertiban, kebersihan, administrasi, pungutan dan pelaporan.

Sementara itu, Ketua FPPD Denpasar I Nyoman Suwarta mengatakan saat ini pasar desa telah masuk dalam SNI Pasar Rakyat meliputi revitalisasi fisik, pengelolaan pasar rakyat dan meberdayakan komunitas pasar rakyat. Sehingga di Kota Denpasar telah melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelola pasar.

Meliputi memberikan gambaran umum tentang tata cara pengelolaan pasar tradisional. Namun panduan ini juga harus disesuaikan dengan kondisi dan keadaan di pasar itu sendiri.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar yang telah memfasilitasi pelatihan dan pemberdayan pengelola pasar desa, sehingga kami mampu melakukan penyamaan persepsi dalam pengelolaan pasar desa," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017