Bangli (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengirimkan bantuan untuk Arimbawa dan Aringenu, dua bersaudara, yang terpaksa pergi ke sekolah dengan mengenakan sepatu robek, karena kondisi keluarga yang tidak mampu.
"Bapak Gubernur Bali menitipkan bantuan sejumlah uang tunai serta keperluan alat sekolah berupa sepatu, kaos kaki dan ransel," kata Kepala Bagian Publikasi Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Made Ady Mastika di sela-sela menyerahkan bantuan tersebut, di Desa Peninjoan, Bangli, Selasa.
Bantuan lainnya, ujar Ady, akan dikoordinasikan dengan instansi terkait. Melalui kesempatan itu, juga diharapkan dapat menggugah rasa kepedulian masyarakat terhadap sesama yang membutuhkan.
Arimbawa dan Aringenu merupakan anak dari Ni Ketut Mawi (55), sedangkan suami Mawi telah meninggal dunia dua tahun lalu. Kondisi memprihatinkan kedua bersaudara ini diketahui Gubernur Bali berdasarkan hasil pemberitaan media massa.
Saat ditemui di lokasi, Ni Ketut Mawi menceritakan kedua buah hatinya pergi ke sekolah harus menggunakan sepatu robek bekas pemberian sepupunya, karena ia belum mampu membelikan yang layak.
Lebih memperihatinkan lagi, mereka ke sekolah pun diberi bekal uang jajan hanya sesekali jika Mawi memiliki uang lebih. Sepeninggal suaminya, ia sehari-harinya harus menjadi tulang punggung keluarga dengan melakoni pekerjaan serabutan dengan penghasilan sekitar Rp20 ribu perhari.
"Rumah yang ditempati saat ini walaupun bertembok beton, namun sudah bocor di sana-sini. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk biaya hidup saja sudah serba kekurangan, sehari-hari saya harus pergi `memburuh` dan tanah yang saya tempati merupakan tanah milik desa," ujar Mawi.
Untuk membantu memenuhi biaya hidupnya sekeluarga, ia pun memelihara seekor sapi milik tetangganya.
Di sisi lain, Kepala Dusun Pulesari Kangin I Ketut Wika, mengatakan keluarga Ni Ketut Mawi sudah masuk daftar KK miskin yang diusulkan bantuan rehab rumah.
"Tahun ini sudah saya ajukan bantuan rehab rumah tapi belum dapat, akan saya usulkan kembali tahun depan," ucap Wika seraya menyampaikan batuan-bantuan lain resmi dari pemerintah yang menjadi haknya sudah dimiliki keluarga Ni Ketut Mawi seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, beras sejahtera, maupun bantuan beasiswa miskin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Bapak Gubernur Bali menitipkan bantuan sejumlah uang tunai serta keperluan alat sekolah berupa sepatu, kaos kaki dan ransel," kata Kepala Bagian Publikasi Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Made Ady Mastika di sela-sela menyerahkan bantuan tersebut, di Desa Peninjoan, Bangli, Selasa.
Bantuan lainnya, ujar Ady, akan dikoordinasikan dengan instansi terkait. Melalui kesempatan itu, juga diharapkan dapat menggugah rasa kepedulian masyarakat terhadap sesama yang membutuhkan.
Arimbawa dan Aringenu merupakan anak dari Ni Ketut Mawi (55), sedangkan suami Mawi telah meninggal dunia dua tahun lalu. Kondisi memprihatinkan kedua bersaudara ini diketahui Gubernur Bali berdasarkan hasil pemberitaan media massa.
Saat ditemui di lokasi, Ni Ketut Mawi menceritakan kedua buah hatinya pergi ke sekolah harus menggunakan sepatu robek bekas pemberian sepupunya, karena ia belum mampu membelikan yang layak.
Lebih memperihatinkan lagi, mereka ke sekolah pun diberi bekal uang jajan hanya sesekali jika Mawi memiliki uang lebih. Sepeninggal suaminya, ia sehari-harinya harus menjadi tulang punggung keluarga dengan melakoni pekerjaan serabutan dengan penghasilan sekitar Rp20 ribu perhari.
"Rumah yang ditempati saat ini walaupun bertembok beton, namun sudah bocor di sana-sini. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk biaya hidup saja sudah serba kekurangan, sehari-hari saya harus pergi `memburuh` dan tanah yang saya tempati merupakan tanah milik desa," ujar Mawi.
Untuk membantu memenuhi biaya hidupnya sekeluarga, ia pun memelihara seekor sapi milik tetangganya.
Di sisi lain, Kepala Dusun Pulesari Kangin I Ketut Wika, mengatakan keluarga Ni Ketut Mawi sudah masuk daftar KK miskin yang diusulkan bantuan rehab rumah.
"Tahun ini sudah saya ajukan bantuan rehab rumah tapi belum dapat, akan saya usulkan kembali tahun depan," ucap Wika seraya menyampaikan batuan-bantuan lain resmi dari pemerintah yang menjadi haknya sudah dimiliki keluarga Ni Ketut Mawi seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, beras sejahtera, maupun bantuan beasiswa miskin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017