Singaraja (Antara Bali) - Akademisi Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali, Ketut Agus Nova S.Fil.H MAg mengatakan "Hari Tumpek Landep" sebagai momentum untuk mempertajam pikiran demi meningkatkan pengetahuan material dan spiritual. 

"Tumpek landep merupakan rangkaian dari Hari Saraswati jadi masih ada kaitan dengan ilmu pengetahuan," kata Agus Nova, di Singaraja, Bali, Sabtu. 

Ia mengatakan, Tumpek landep sendiri, kata dia, merupakan rentetan setelah Hari Raya Saraswati, dimana pada hari ini umat Hindu melakukan puji syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati.

Pada hari tersebut, kata dia, hampir setiap rumah umat Hindu biasanya mereka akan memberikan upacara terhadap berbagai jenis peralatan, misalnya saja keris, pisau dan juga motor dan mobil," terangnya. 

Khusus untuk generasi muda, dirinya mengimbau untuk mempertajam kekuatan fikiran, memilah mana yang baik dan mana yang buruk untuk kehidupan. 

Generasi muda, kata dia, merupakan aset bangsa yang harus memiliki wiweka, membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam pergaulan. 

Lebih-lebih saat ini dimana zaman teknologi. Segala sesuatu berhubungan dengan teknologi informasi. Dimana antara yang baik dan buruk kadang sulit dibedakan.

"Momentum tumpek landep adalah mempertajam pikiran. Pikiran apa yang dimaksud. Tidak lain adalah pemahaman wiweka dan juga mempertajam rasa spiritualitas," tutur dia. (nym)

Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017