Jimbaran (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menginginkan adanya sinergi para akademisi dengan pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan sektor peternakan di Pulau Dewata.
"Misalnya melalui riset-riset yang hasilnya bisa ditindaklanjuti pemerintah untuk meningkatkan kualitas peternakan di Bali," kata Sudikerta saat menjadi pembicara pada "Student Day" di Kampus Fakultas Peternakan Universitas Udayana di Jimbaran, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut dia, meskipun sapi bali terkenal, namun belum mampu memberikan manfaat terhadap peternak karena nilai tukarnya yang rendah. Oleh karena itu, tidak heran jika anak muda tak memiliki minat menjadi peternak.
Mantan Wakil Bupati Badung ini juga menyayangkan masih ada yang memelihara sapi bali sembarangan seperti dengan meliarkannya di Tempat Pembuangan Akhir Suwung, Denpasar.
Karena itu, pihaknya bersama dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota berniat menertibkan praktik pemeliharaan sapi seperti itu.
Terkait dengan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Sudikerta berharap akademisi dari Universitas Udayana bisa berkontribusi, baik melalui riset ataupun lainnya untuk membantu meningkatkan kualitas program Simantri.
"Apalagi tujuan Simantri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak. Adakan riset dan hasilnya berikan ke kami untuk kami tindaklanjuti dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Ketua Panitia "Student Day 2017" Pande Putu Yudha Hendriana mengatakan sebanyak 125 mahasiswa baru mengikuti kegiatan yang dilangsungkan dari 24-26 Agustus 2017.
"Tujuannya untuk mengubah pandangan dari siswa menjadi mahasiswa serta mengenalkan keorganisasian yang ada di fakultas," ujar Pande.
Pada akhir acara dilakukan penyerahan cinderamata dari Dekan Fakultas Peternakan Unud Dr Ir Ida Bagus Gaga Partama kepada Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Misalnya melalui riset-riset yang hasilnya bisa ditindaklanjuti pemerintah untuk meningkatkan kualitas peternakan di Bali," kata Sudikerta saat menjadi pembicara pada "Student Day" di Kampus Fakultas Peternakan Universitas Udayana di Jimbaran, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut dia, meskipun sapi bali terkenal, namun belum mampu memberikan manfaat terhadap peternak karena nilai tukarnya yang rendah. Oleh karena itu, tidak heran jika anak muda tak memiliki minat menjadi peternak.
Mantan Wakil Bupati Badung ini juga menyayangkan masih ada yang memelihara sapi bali sembarangan seperti dengan meliarkannya di Tempat Pembuangan Akhir Suwung, Denpasar.
Karena itu, pihaknya bersama dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota berniat menertibkan praktik pemeliharaan sapi seperti itu.
Terkait dengan program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Sudikerta berharap akademisi dari Universitas Udayana bisa berkontribusi, baik melalui riset ataupun lainnya untuk membantu meningkatkan kualitas program Simantri.
"Apalagi tujuan Simantri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak. Adakan riset dan hasilnya berikan ke kami untuk kami tindaklanjuti dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Ketua Panitia "Student Day 2017" Pande Putu Yudha Hendriana mengatakan sebanyak 125 mahasiswa baru mengikuti kegiatan yang dilangsungkan dari 24-26 Agustus 2017.
"Tujuannya untuk mengubah pandangan dari siswa menjadi mahasiswa serta mengenalkan keorganisasian yang ada di fakultas," ujar Pande.
Pada akhir acara dilakukan penyerahan cinderamata dari Dekan Fakultas Peternakan Unud Dr Ir Ida Bagus Gaga Partama kepada Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017