Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan Provinsi Bali terus mengintensifkan pengembangan ternak sapi, termasuk melalui pemberian bantuan bibit induk kepada kelompok peternak.
"Tahun ini kami membantu 760 sapi betina sebagai bibit induk kepada 38 kelompok pertanian terintegrasi," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Putu Sumantra di Denpasar, Senin.
Melalui pemberian bantuan bibit induk sapi yang pada saatnya siap dikawinkan, diharapkan dapat mempercepat peningkatan populasi sekaligus memenuhi kebutuhan pasar.
"Pengembangan ternak sapi memiliki prospek yang sangat cerah sebagai matadagangan antarpulau, terutama memenuhi keperluan konsumen di sekitar ibukota Jakarta," ujarnya.
Menurut Sumantra, masing-masing kelompok mendapat bantuan 20 ekor, dengan harapan dapat berkembang biak guna memenuhi kebutuhan bibit di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
Bantuan bibit induk tersebut disertai dengan pengadaan kandang serta sarana pengolah limbah kotoran sapi guna dijadikan pupuk ramah lingkungan.
Masing-masing kelompok pola pertanian terintegrasi itu juga diberikan bantuan satu unit perangkat biogas guna mengolah limbah menjadi energi bagi keperluan memasak maupun penerangan.
Putu Sumantra menambahkan, melalui dukungan dana APBD Provinsi Bali 2010 selain untuk pengadaan bibit induk sapi juga diarahkan bagi pengadaan 88 kambing jenis unggul.
Bantuan kambing tersebut diberikan kepada dua kelompok, masing-masing 44 ekor yang terdiri 40 induk dan empat ekor pejantan.
Putu Sumantra menjelaskan, pola pengembangan pertanian terintegrasi itu digarap secara terpadu oleh instansi terkait, dengan memprioritaskan desa-desa yang lebih dari 35 persen warganya masih menyandang predikat miskin.
Bali memiliki 40 unit pola pertanian terintegrasi yang tersebar pada delapan kabupaten dan satu kota.
Pengembangan pertanian terintegrasi tersebut digagas Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Bali AAN Puspayoga sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Pola tersebut dalam tahun 2009 sudah dibuatkan proyek percontohan pada sepuluh lokasi dengan dukungan dana sebesar Rp2 miliar atau masing-masing unit sebesar Rp200 juta.
Dengan adanya proyek percontohan tersebut, kegiatan yang digarap tahun 2010 diharapkan tidak menghadapi hambatan dan kesulitan yang berarti.(*)