Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana mengantisipasi peredaran garam yang dicampur dengan pecahan kaca, dengan melakukan pemeriksaan ke sejumlah pedagang di Pasar Umum Negara.

"Pemeriksaan ini agar masyarakat tidak resah, dan memastikan tidak ada peredaran garam yang dicampur pecahan kaca di daerah ini. Pemeriksaan awal di Pasar Umum Negara, karena pasar ini merupakan yang terbesar di Kabupaten Jembrana," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Jembrana Made Budhiarta, Senin.

Dari pemeriksaan terhadap puluhan pedagang di pasar tersebut, ia mengatakan, ditemukan garam yang mencurigakan saat dilarutkan dengan air.

Meskipun belum berani memutuskan garam tersebut mengandung pecahan kaca, petugas membawanya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain turun langsung ke pedagang, menurutnya, informasi dari masyarakat juga dibutuhkan, saat mereka menemukan garam yang diduga mengandung pecahan kaca.

Terkait ketersediaan garam di pasaran, seluruh pedagang mengatakan, sejak satu minggu belakangan mereka tidak mendapat pasokan bumbu dapur tersebut.

"Kalau ada pasokan harganya juga mahal. Untuk garam yang biasa dibeli untuk kebutuhan rumah tangga, dulu Rp800 kini bisa antara Rp2.500 hingga Rp3000 setiap bungkus," kata Ayu Kendri, salah seorang pedagang.

Untuk garam dengan kemasan satu kilogram, ia mengatakan, harganya juga melonjak dari Rp2000 menjadi Rp6 ribu, itupun pasokan yang datang sangat jarang.

Para pedagang berharap, meskipun harganya naik, pasokan garam bisa lancar karena komoditi ini dibutuhkan masyarakat.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017