Mangupura (Antara Bali) - Desa Adat Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung sebagai duta Provinsi Bali berhasil meraih juara satu lomba desa tingkat nasional untuk regional II (Jawa-Bali) Tahun 2017.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Kamis, sangat bangga atas prestasi yang diraih Desa Kutuh di tingkat nasional. "Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dari berbagai komponen masyarakat Desa Kutuh, termasuk dukungan dari pemerintah Badung maupun Provinsi Bali," ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Desa Kutuh dalam meningkatkan pendidikan, kesejahteraan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan-ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
Dengan prestasi ini, diharapkan Desa Kutuh mampu menjadi role model/percontohan bagi desa-desa di Badung, Bali bahkan di Indonesia.
Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Putu Gede Sridana mengatakan Desa Kutuh untuk tahun ini telah berhasil meraih juara satu regional II (Jawa dan Bali) tingkat nasional.
"Keberhasilan ini sungguh membanggakan, karena dari sembilan kali duta Badung sebagai duta Provinsi Bali yang maju ke tingkat nasional, baru kali ini bisa menjadi terbaik nasional," ujarnya.
Menurut Sridana, hal ini tidak terlepas dari perjuangan yang sangat berat dan berhasil mengungguli peserta dari seluruh Indonesia. "Dari tiga kompetitor yang maju ke nasional, kita bisa unggul karena mempunyai beberapa unggulan yang spektakuler," ujarnya.
Ke depan, ia mengharapkan Desa Kutuh ini menjadi "role model" sesuai harapan Bapak Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta untuk desa-desa lain di Badung khususnya dan Bali umumnya.
Dalam penilaian lomba desa ini, ada beberapa kriteria yang dipersyarakatkan meliputi pemerintahan desa, kemasyarakatan, pembangunan dan pemberdayaan. Semua persyaratan tersebut dapat dipenuhi dan dapat mengungguli desa lainnya.
Perbekel Kutuh, Wayan Purja mengatakan, sangat bangga dan mengaku dari sebelumnya sangat optimis Desa Kutuh mampu menjadi terbaik nasional. "Hal ini berkaitan dengan berbagai kemajuan yang dialami oleh Desa Kutuh atas kolaborasi dengan pihak desa adat," ujarnya.
Keberhasilan ini berkat dukungan pemerintahan daerah dan lembaga desa, seperti LPM, Karang Taruna, PKK, Linmas, dan Pokdarwis, maupun lembaga-lembaga adat seperti Prajuru Desa Adat, Sabha Desa, Kertha Desa, Pecalang, Panyukertha Desa, Widya Sabha, Pasraman, Serati Desa, WHDI, Sabha Yowana, dan Sekaa Teruna.
Penghargaan ini diterima Pemkab Badung yang diserahkan langsung Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo, bersama Menteri Dalam Negeri diwakili Sekretaris Jenderal Kemendagri H Prabowo dan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Erni Guntarti Tjahjo Kumolo pada acara Temu Karya Nasional dalam rangka, Penyelenggaraan Evaluasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan Tahun 2017 di Marcure Convention Centre Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam penerimaan penghargaan tersebut, hadir Kadis PMD Provinsi Bali Ketut Lihadnyana, Kadis PMD Badung Putu Gede Sridana, Kabag Humas Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Bendesa Adat Kutuh Made Wena, anggota DPRD Badung yang juga mantan Perbekel Kutuh Nyoman Mesir. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Kamis, sangat bangga atas prestasi yang diraih Desa Kutuh di tingkat nasional. "Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dari berbagai komponen masyarakat Desa Kutuh, termasuk dukungan dari pemerintah Badung maupun Provinsi Bali," ujarnya.
Pihaknya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Desa Kutuh dalam meningkatkan pendidikan, kesejahteraan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan-ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga.
Dengan prestasi ini, diharapkan Desa Kutuh mampu menjadi role model/percontohan bagi desa-desa di Badung, Bali bahkan di Indonesia.
Sementara itu, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Putu Gede Sridana mengatakan Desa Kutuh untuk tahun ini telah berhasil meraih juara satu regional II (Jawa dan Bali) tingkat nasional.
"Keberhasilan ini sungguh membanggakan, karena dari sembilan kali duta Badung sebagai duta Provinsi Bali yang maju ke tingkat nasional, baru kali ini bisa menjadi terbaik nasional," ujarnya.
Menurut Sridana, hal ini tidak terlepas dari perjuangan yang sangat berat dan berhasil mengungguli peserta dari seluruh Indonesia. "Dari tiga kompetitor yang maju ke nasional, kita bisa unggul karena mempunyai beberapa unggulan yang spektakuler," ujarnya.
Ke depan, ia mengharapkan Desa Kutuh ini menjadi "role model" sesuai harapan Bapak Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta untuk desa-desa lain di Badung khususnya dan Bali umumnya.
Dalam penilaian lomba desa ini, ada beberapa kriteria yang dipersyarakatkan meliputi pemerintahan desa, kemasyarakatan, pembangunan dan pemberdayaan. Semua persyaratan tersebut dapat dipenuhi dan dapat mengungguli desa lainnya.
Perbekel Kutuh, Wayan Purja mengatakan, sangat bangga dan mengaku dari sebelumnya sangat optimis Desa Kutuh mampu menjadi terbaik nasional. "Hal ini berkaitan dengan berbagai kemajuan yang dialami oleh Desa Kutuh atas kolaborasi dengan pihak desa adat," ujarnya.
Keberhasilan ini berkat dukungan pemerintahan daerah dan lembaga desa, seperti LPM, Karang Taruna, PKK, Linmas, dan Pokdarwis, maupun lembaga-lembaga adat seperti Prajuru Desa Adat, Sabha Desa, Kertha Desa, Pecalang, Panyukertha Desa, Widya Sabha, Pasraman, Serati Desa, WHDI, Sabha Yowana, dan Sekaa Teruna.
Penghargaan ini diterima Pemkab Badung yang diserahkan langsung Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo, bersama Menteri Dalam Negeri diwakili Sekretaris Jenderal Kemendagri H Prabowo dan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Erni Guntarti Tjahjo Kumolo pada acara Temu Karya Nasional dalam rangka, Penyelenggaraan Evaluasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan Tahun 2017 di Marcure Convention Centre Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam penerimaan penghargaan tersebut, hadir Kadis PMD Provinsi Bali Ketut Lihadnyana, Kadis PMD Badung Putu Gede Sridana, Kabag Humas Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Bendesa Adat Kutuh Made Wena, anggota DPRD Badung yang juga mantan Perbekel Kutuh Nyoman Mesir. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017