Singaraja (Antara Bali) - Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng, Bali menggelar berbagai lomba keagamaan bertemakan "ajeg Bali" guna menjaga adat dan budaya Pulau Dewata yang adiluhung.
"Lomba melibatkan puluhan siswa perwakilan Sekolah Menengah Atas (SMP) di Kabupaten Buleleng," kata Ketua PHDI Buleleng, Dewa Nyoman Suardana, di Singaraja, Bali, Jumat.
Ia mengatakan, tujuan utama penyelenggaraan lomba tersebut adalah menjaga keutuhan dan eksistensi agama dan budaya yang selama ini menjadi nyawa dari pariwisata di Bali.
Suardana menerangkan, selama ini budaya dan pariwisata menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Budaya merupakan intisari dari pariwisata Bali yang sudah dikenal di seluruh dunia.
Karenanya, kata dia, PHDI sebagai lembaga umat berkepentingan melibatkan siswa yang masih duduk di bangku SMP mengetahui dan memahami adat dan budaya Bali melalui berbagai perlombaan seperti cerdas cermat agama Hindu, menulis lontar dan busana ke Pura yang baik dan benar.
"Para peserta sangat antusias sekali. Sampai-sampai ada peserta berasal dari wilayah Tejakula yang notabene jaraknya cukup jauh dari pusat kota Singaraja," terang Suardana.
Dikatakan pula, kedepan pihaknya berharap ada kepedulian dari pemerintah daerah setempat mengenai hadiah dari perlombaan. PHDI saat ini tidak memiliki dana cukup memberikan hadiah uang pembinaan kepada peserta.
"Kami sangat berharap ada kepedulian dari pemerintah daerah. Saat ini juara hanya bisa diberikan bantuan pembinaan sebesar Rp300 ribu saja karena memang anggaran yang terbatas," paparnya.
Mengenai peserta lomba, Suardana pun mengimbau kepada sekolah di Buleleng untuk turut serta berpartisipasi, utama sekolah yang berada di wilayah perkotaan.
"Ada sekolah yang kepalanya merupakan guru agama Hindu tidak mengirim peserta. Itu yang sangat-sangat kami sayangkan," tuturnya. (WDY)
Video oleh Bagus Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Lomba melibatkan puluhan siswa perwakilan Sekolah Menengah Atas (SMP) di Kabupaten Buleleng," kata Ketua PHDI Buleleng, Dewa Nyoman Suardana, di Singaraja, Bali, Jumat.
Ia mengatakan, tujuan utama penyelenggaraan lomba tersebut adalah menjaga keutuhan dan eksistensi agama dan budaya yang selama ini menjadi nyawa dari pariwisata di Bali.
Suardana menerangkan, selama ini budaya dan pariwisata menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Budaya merupakan intisari dari pariwisata Bali yang sudah dikenal di seluruh dunia.
Karenanya, kata dia, PHDI sebagai lembaga umat berkepentingan melibatkan siswa yang masih duduk di bangku SMP mengetahui dan memahami adat dan budaya Bali melalui berbagai perlombaan seperti cerdas cermat agama Hindu, menulis lontar dan busana ke Pura yang baik dan benar.
"Para peserta sangat antusias sekali. Sampai-sampai ada peserta berasal dari wilayah Tejakula yang notabene jaraknya cukup jauh dari pusat kota Singaraja," terang Suardana.
Dikatakan pula, kedepan pihaknya berharap ada kepedulian dari pemerintah daerah setempat mengenai hadiah dari perlombaan. PHDI saat ini tidak memiliki dana cukup memberikan hadiah uang pembinaan kepada peserta.
"Kami sangat berharap ada kepedulian dari pemerintah daerah. Saat ini juara hanya bisa diberikan bantuan pembinaan sebesar Rp300 ribu saja karena memang anggaran yang terbatas," paparnya.
Mengenai peserta lomba, Suardana pun mengimbau kepada sekolah di Buleleng untuk turut serta berpartisipasi, utama sekolah yang berada di wilayah perkotaan.
"Ada sekolah yang kepalanya merupakan guru agama Hindu tidak mengirim peserta. Itu yang sangat-sangat kami sayangkan," tuturnya. (WDY)
Video oleh Bagus Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017