Mangupura (Antara Bali) - Petani yang tergabung dalam anggota Subak Cangi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, meminta pemerintah daerah setempat segera membenahi saluran irigasi subak yang berada di Desa Kuwum dan Desa Sembung.
Pakaseh Subak Cangi, Wayan Tapa, di Mangupura, Kamis, mengakui bahwa kondisi saluran irigasi subak setempat cukup memprihatinkan.
Menurut dia, sempat diusulkan untuk dilakukan perbaikan agar seluas 145 hektare sawah di dua desa itu dapat teraliri air.
"Kami sudah mengajukan permohonan untuk perbaikan ini karena debit air saat ini belum baik," katanya.
Pada musim kemarau, katanya lagi, pasokan air untuk irigasi subak sering menipis dan sangat tidak memungkinkan untuk mengaliri seluas 145 hektare sawah di daerah itu.
Untuk itu, dia berharap agar setelah pembenahan, sebanyak 340 petani di Subak Cangi itu dapat memperoleh air secara merata untuk mengairi sawahnya.
"Apabila difasiliatsi dengan saluran yang baik, secara otomatis bisa mengurangi peresapan di jalur irigasi tersebut," ujarnya.
Selain saluran irigasi, kata Wayan Tapa, jalan usaha tani pun juga belum tersentuh perbaikan sehingga jalan setapak area pertanian di daerah itu masih berupa tanah liat.
"Apabila turun hujan, menjadi becek dan licin. Kami mengharapkan ada perhatian dari pihak terkait," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung I B. Surya Suamba mengakui menerima usulan perbaikan saluran irigasi dari masyarakat terkait dengan perbaikan irigasi di Subak Cangi.
"Untuk usulan perbaikan irigasi air di subak itu, memang sudah kami terima. Namun, kami belum dapat memastikan kapan proyek perbaikan saluran irigasi terealisasi," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Pakaseh Subak Cangi, Wayan Tapa, di Mangupura, Kamis, mengakui bahwa kondisi saluran irigasi subak setempat cukup memprihatinkan.
Menurut dia, sempat diusulkan untuk dilakukan perbaikan agar seluas 145 hektare sawah di dua desa itu dapat teraliri air.
"Kami sudah mengajukan permohonan untuk perbaikan ini karena debit air saat ini belum baik," katanya.
Pada musim kemarau, katanya lagi, pasokan air untuk irigasi subak sering menipis dan sangat tidak memungkinkan untuk mengaliri seluas 145 hektare sawah di daerah itu.
Untuk itu, dia berharap agar setelah pembenahan, sebanyak 340 petani di Subak Cangi itu dapat memperoleh air secara merata untuk mengairi sawahnya.
"Apabila difasiliatsi dengan saluran yang baik, secara otomatis bisa mengurangi peresapan di jalur irigasi tersebut," ujarnya.
Selain saluran irigasi, kata Wayan Tapa, jalan usaha tani pun juga belum tersentuh perbaikan sehingga jalan setapak area pertanian di daerah itu masih berupa tanah liat.
"Apabila turun hujan, menjadi becek dan licin. Kami mengharapkan ada perhatian dari pihak terkait," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung I B. Surya Suamba mengakui menerima usulan perbaikan saluran irigasi dari masyarakat terkait dengan perbaikan irigasi di Subak Cangi.
"Untuk usulan perbaikan irigasi air di subak itu, memang sudah kami terima. Namun, kami belum dapat memastikan kapan proyek perbaikan saluran irigasi terealisasi," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017