Mangupura (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta mengelar "simakrama" atau temu wicara dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana terkait pembagian bantuan penyisihan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) Badung yang mencapai Rp60 miliar lebih.
Kunjungan Bupati Badung Giri Prasta yang didampingi Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, di Jembrana, Kamis, diterima Bupati Jembrana, I Putu Artha dan Wabup I Made Kembang Hartawan yang dihadiri lurah, kepala desa, bendesa pakraman, kepala lingkungan dan kelihan banjar se-Kabupaten Jembrana.
"Tujuan kami melakukan simakrama ini untuk pemerataan manfaat dari bantuan penyisihan PHR Badung untuk dapat dikelola dengan Pemkab Jembaran untuk pembangunan sektor pariwisata," ujar Giri Prasta.
Melalui bantuan penyisihan PHR tersebut, Giri Prasta mengharapkan ada wujud nyata yang bisa dihasilkan dari Pemkab Jembrana dalam pengembangan pariwisata di "Bumi Makepung" itu.
Dengan bantuan penyisihan PHR, kata Mantan Ketua DPRD Badung ini, sudah sesuai ketentuan Undang-Undang, karena pemerintah kabupaten/kota memang diberikan izin untuk membantu pemerintah lainnya.
Oleh karena itu, Giri Prasta mendorong terbentuknya desa wisata di Jembrana yang mengarah pada sistem "one island one management dan one stop destination".
"Apabila Pemkab Jembrana mampu mengembangkan desa wisata, apalagi selama ini terkenal memiliki seni makepung, Pemkab Badung bisa saling bersinergi antarkabupaten dan kota, sehingga terjadi pemerataan sektor pariwisata," ujarnya.
Giri Prasta mencontohkan Kabupaten Karangasem terkenal dengan wisata religi, Kabupaten Klungkung melalui keindahan pulau-pulau kecil di Nusa Penida, Kabupaten Gianyar melalui seni, Kota Denpasar melalui budaya, Kabupaten Tabanan melalui subak Jati Luwih.
Selanjutnya, Kabupaten Bangli dengan kaldera Batur, dan di Kabupaten Badung sendiri memiliki sektor pariwisata yang glamor dan keindahan pantainya.
"Saya mengharapkan, di Jembrana mengoptimalkan desa wisata dan dibangun fasilitas penginapan dan sarana prasarana akomodasi yang sudah pasti ada retribusinya," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha mengatakan, melalui simakrama tersebut memberikan inspirasi bagi pembangunan Jembrana. "Pemkab Jembrana selama ini sudah banyak dibantu Pemkab Badung melalui PHR berupa dana BKK," ujarnya.
Adapun bantuan penyisihan PHR yang diterima Jembrana tahun ini sebesar Rp60 miliar lebih, digunakan untuk pengembangan destinasi pariwisata Rp4,7 miliar lebih, pembangunan destinasi wisata di Gilimanuk dan Bunut Bolong Rp10 miliar.
Kemudian, pengembangan nilai budaya Rp1,7 miliar lebih, pengelolaan keragaman budaya Rp4 miliar lebih, pengembalian nilai budaya Rp1,1 miliar, renovasi RSUD Negara Rp4,2 miliar lebih, pembangunan infrastruktur pedesaan Rp17,4 miliar lebih.
Selanjutnya, untuk engelolaan ruang terbuka hijau Rp8,1 miliar lebih, pembangunan atau pemeliharaan tempat ibadah Rp8,4 miliar lebih.
"Atas nama masyarakat Jembrana, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Badung dan kami akui PAD Jembrana sangat kecil, kami tidak henti-hentinya mengharapkan bantuan PHR Badung ke depannya," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kunjungan Bupati Badung Giri Prasta yang didampingi Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, di Jembrana, Kamis, diterima Bupati Jembrana, I Putu Artha dan Wabup I Made Kembang Hartawan yang dihadiri lurah, kepala desa, bendesa pakraman, kepala lingkungan dan kelihan banjar se-Kabupaten Jembrana.
"Tujuan kami melakukan simakrama ini untuk pemerataan manfaat dari bantuan penyisihan PHR Badung untuk dapat dikelola dengan Pemkab Jembaran untuk pembangunan sektor pariwisata," ujar Giri Prasta.
Melalui bantuan penyisihan PHR tersebut, Giri Prasta mengharapkan ada wujud nyata yang bisa dihasilkan dari Pemkab Jembrana dalam pengembangan pariwisata di "Bumi Makepung" itu.
Dengan bantuan penyisihan PHR, kata Mantan Ketua DPRD Badung ini, sudah sesuai ketentuan Undang-Undang, karena pemerintah kabupaten/kota memang diberikan izin untuk membantu pemerintah lainnya.
Oleh karena itu, Giri Prasta mendorong terbentuknya desa wisata di Jembrana yang mengarah pada sistem "one island one management dan one stop destination".
"Apabila Pemkab Jembrana mampu mengembangkan desa wisata, apalagi selama ini terkenal memiliki seni makepung, Pemkab Badung bisa saling bersinergi antarkabupaten dan kota, sehingga terjadi pemerataan sektor pariwisata," ujarnya.
Giri Prasta mencontohkan Kabupaten Karangasem terkenal dengan wisata religi, Kabupaten Klungkung melalui keindahan pulau-pulau kecil di Nusa Penida, Kabupaten Gianyar melalui seni, Kota Denpasar melalui budaya, Kabupaten Tabanan melalui subak Jati Luwih.
Selanjutnya, Kabupaten Bangli dengan kaldera Batur, dan di Kabupaten Badung sendiri memiliki sektor pariwisata yang glamor dan keindahan pantainya.
"Saya mengharapkan, di Jembrana mengoptimalkan desa wisata dan dibangun fasilitas penginapan dan sarana prasarana akomodasi yang sudah pasti ada retribusinya," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha mengatakan, melalui simakrama tersebut memberikan inspirasi bagi pembangunan Jembrana. "Pemkab Jembrana selama ini sudah banyak dibantu Pemkab Badung melalui PHR berupa dana BKK," ujarnya.
Adapun bantuan penyisihan PHR yang diterima Jembrana tahun ini sebesar Rp60 miliar lebih, digunakan untuk pengembangan destinasi pariwisata Rp4,7 miliar lebih, pembangunan destinasi wisata di Gilimanuk dan Bunut Bolong Rp10 miliar.
Kemudian, pengembangan nilai budaya Rp1,7 miliar lebih, pengelolaan keragaman budaya Rp4 miliar lebih, pengembalian nilai budaya Rp1,1 miliar, renovasi RSUD Negara Rp4,2 miliar lebih, pembangunan infrastruktur pedesaan Rp17,4 miliar lebih.
Selanjutnya, untuk engelolaan ruang terbuka hijau Rp8,1 miliar lebih, pembangunan atau pemeliharaan tempat ibadah Rp8,4 miliar lebih.
"Atas nama masyarakat Jembrana, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Badung dan kami akui PAD Jembrana sangat kecil, kami tidak henti-hentinya mengharapkan bantuan PHR Badung ke depannya," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017