Negara (Antara Bali) - Murid baru di SMA Negeri 1 Pekutatan, Kabupaten Jembrana diberikan penyuluhan bahaya narkoba sebagai bagian dari materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
"Ada tiga musuh besar bangsa ini yaitu korupsi, radikalisme dan yang terakhir narkoba. Khusus narkoba, pengunaannya bisa merubah tatanan kehidupan kita, termasuk fungsi sosial dan jati diri ke arah yang buruk," kata Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jembrana yang juga Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, saat menjadi narasumber di SMA Negeri 1 Pekutatan, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini ada sekitar 61 ribu pengguna narkoba di Provinsi Bali termasuk kalangan remaja, sehingga penyuluhan, pembinaan dan pengenalan bahaya narkoba terhadap pelajar penting dilakukan.
Ia berharap, setelah pelajar tahu bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba, mereka bisa menghindari bahkan menanggulanginya bersama-sama dengan pemerintah, masyarakat serta institusi lainnya.
"Generasi yang bebas narkoba akan menjadi generasi yang kuat, sehat serta bisa diandalkan untuk kemajuan bangsa. Generaso yang andal adalah generasi yang mampu memproduksi karya-karya positif, tidak hanya menjadi konsumen," katanya.
Sebagai Ketua BNK Jembrana ia berjanji, dirinya akan rutin melakukan sosialisasi ke segenap lapisan masyarakat, dan terus bergerak memerangi penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Jembrana.
Untuk mengetahui daya serap dan pengetahuan peserta terhadap materi yang diberikan, ia membuat semacam kuis berisi pertanyaan kepada peserta, yang jika mampu menjawab yang bersangkutan mendapatkan hadiah uang Rp100 ribu.
Ni Kadek Mahendrawati, salah seorang peserta MPLS mengatakan, dirinya banyak mendapatkan pengetahuan baru terkait bahaya narkoba, dan berjanji tidak ada mendekati apalagi menggunakan zat berbahaya tersebut.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Ada tiga musuh besar bangsa ini yaitu korupsi, radikalisme dan yang terakhir narkoba. Khusus narkoba, pengunaannya bisa merubah tatanan kehidupan kita, termasuk fungsi sosial dan jati diri ke arah yang buruk," kata Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jembrana yang juga Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, saat menjadi narasumber di SMA Negeri 1 Pekutatan, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini ada sekitar 61 ribu pengguna narkoba di Provinsi Bali termasuk kalangan remaja, sehingga penyuluhan, pembinaan dan pengenalan bahaya narkoba terhadap pelajar penting dilakukan.
Ia berharap, setelah pelajar tahu bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba, mereka bisa menghindari bahkan menanggulanginya bersama-sama dengan pemerintah, masyarakat serta institusi lainnya.
"Generasi yang bebas narkoba akan menjadi generasi yang kuat, sehat serta bisa diandalkan untuk kemajuan bangsa. Generaso yang andal adalah generasi yang mampu memproduksi karya-karya positif, tidak hanya menjadi konsumen," katanya.
Sebagai Ketua BNK Jembrana ia berjanji, dirinya akan rutin melakukan sosialisasi ke segenap lapisan masyarakat, dan terus bergerak memerangi penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Jembrana.
Untuk mengetahui daya serap dan pengetahuan peserta terhadap materi yang diberikan, ia membuat semacam kuis berisi pertanyaan kepada peserta, yang jika mampu menjawab yang bersangkutan mendapatkan hadiah uang Rp100 ribu.
Ni Kadek Mahendrawati, salah seorang peserta MPLS mengatakan, dirinya banyak mendapatkan pengetahuan baru terkait bahaya narkoba, dan berjanji tidak ada mendekati apalagi menggunakan zat berbahaya tersebut.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017