Jakarta (Antara Bali) - Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap
penipuan dalam masa mudik Lebaran 2017, termasuk tiket kereta api palsu.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Suprapto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan telah ditemukan sembilan calon penumpang KA Kutojaya Utara (KA 192) dan tiga calon penumpang KA Kutojaya Utara Premium Tambahan (KA 7038) yang kedapatan memiliki tiket boarding pass palsu, ketika akan melakukan proses boarding pada KA Kutojaya Utara dan KA Kutojaya Utara Premium Tambahan (relasi Pasar Senen - Kutoarjo) di Stasiun Pasarsenen, Jumat (23/6).
"Antusiasme masyarakat untuk bepergian menggunakan moda transportasi Kereta Api (KA) rupanya dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan dengan melakukan penipuan terhadap calon penumpang KA," ujar Suprapto.
Dia menuturkan tiket yang mereka bawa tidak tercantum dalam sistem boarding milik PT KAI, ketika melakukan check-in di Stasiun Pasar Senen, tiket boarding tersebut tidak bisa terdeteksi.
Ketika dimintai keterangan, lanjut dia, calon penumpang tersebut menuturkan bahwa ia membeli tiket dari temannya.
"Perbedaan sangat terlihat dari jenis kertas, font ukuran tulisan, jam check in yang tidak tercetak, nama kereta api yang tidak baku, kode booking yang seharusnya enam digit tertulis delapan digit," katanya.
Mengantisipasi kejadian yang serupa tidak terulang kembali, Ia mengimbau kepada calon penumpang agar membeli tiket tidak melalui perorangan atau calo, karena menurut dia hal itu rentan dengan terjadinya praktik penipuan.
Suprapto menyampaikan tips kepada masyarakat yang hendak bepergian menggunakan KA, agar tidak tertipu tiket palsu, di antaranya calon penumpang disarankan untuk mencetak sendiri boarding pass di check in counter yang telah disediakan di stasiun.
Kedua, calon penumpang disarankan untuk tidak membeli tiket dalam bentuk boarding pass.
Ketiga, pastikan keaslian boarding pass dengan cara melihat kode pengaman berupa pola tulisan Kereta Api Indonesia pada boarding pass.
Jika ada keraguan terhadap boarding pass, segera konfirmasi ke petugas atau layanan pelanggan (customer service) yang ada di stasiun, atau bisa juga melalui contact centre PT KAI di (021) 121, atau bisa mengunduh aplikasi KAI Access guna melihat kode booking tersebut asli atau tidak.
PT KAI Daop 1 Jakarta mulai Juni 2016 telah memberlakukan sistem check-in dan boarding pass di stasiun-stasiun yang berada di wilayahnya.
Penerapan sistem serupa penumpang pesawat ini mengharuskan setiap penumpang yang akan bepergian menggunakan KA melakukan check-in di Check-In Counter terlebih dahulu.
Penerapan sistem ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa KA. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Suprapto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan telah ditemukan sembilan calon penumpang KA Kutojaya Utara (KA 192) dan tiga calon penumpang KA Kutojaya Utara Premium Tambahan (KA 7038) yang kedapatan memiliki tiket boarding pass palsu, ketika akan melakukan proses boarding pada KA Kutojaya Utara dan KA Kutojaya Utara Premium Tambahan (relasi Pasar Senen - Kutoarjo) di Stasiun Pasarsenen, Jumat (23/6).
"Antusiasme masyarakat untuk bepergian menggunakan moda transportasi Kereta Api (KA) rupanya dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan dengan melakukan penipuan terhadap calon penumpang KA," ujar Suprapto.
Dia menuturkan tiket yang mereka bawa tidak tercantum dalam sistem boarding milik PT KAI, ketika melakukan check-in di Stasiun Pasar Senen, tiket boarding tersebut tidak bisa terdeteksi.
Ketika dimintai keterangan, lanjut dia, calon penumpang tersebut menuturkan bahwa ia membeli tiket dari temannya.
"Perbedaan sangat terlihat dari jenis kertas, font ukuran tulisan, jam check in yang tidak tercetak, nama kereta api yang tidak baku, kode booking yang seharusnya enam digit tertulis delapan digit," katanya.
Mengantisipasi kejadian yang serupa tidak terulang kembali, Ia mengimbau kepada calon penumpang agar membeli tiket tidak melalui perorangan atau calo, karena menurut dia hal itu rentan dengan terjadinya praktik penipuan.
Suprapto menyampaikan tips kepada masyarakat yang hendak bepergian menggunakan KA, agar tidak tertipu tiket palsu, di antaranya calon penumpang disarankan untuk mencetak sendiri boarding pass di check in counter yang telah disediakan di stasiun.
Kedua, calon penumpang disarankan untuk tidak membeli tiket dalam bentuk boarding pass.
Ketiga, pastikan keaslian boarding pass dengan cara melihat kode pengaman berupa pola tulisan Kereta Api Indonesia pada boarding pass.
Jika ada keraguan terhadap boarding pass, segera konfirmasi ke petugas atau layanan pelanggan (customer service) yang ada di stasiun, atau bisa juga melalui contact centre PT KAI di (021) 121, atau bisa mengunduh aplikasi KAI Access guna melihat kode booking tersebut asli atau tidak.
PT KAI Daop 1 Jakarta mulai Juni 2016 telah memberlakukan sistem check-in dan boarding pass di stasiun-stasiun yang berada di wilayahnya.
Penerapan sistem serupa penumpang pesawat ini mengharuskan setiap penumpang yang akan bepergian menggunakan KA melakukan check-in di Check-In Counter terlebih dahulu.
Penerapan sistem ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa KA. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017