Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bahaya narkotika yang dinilai makin serius.

"Belakangan ini ancaman narkotika makin serius. Hal ini berkaitan dengan posisi Bali sebagai daerah tujuan wisata yang banyak didatangi wisatawan dari berbagai belahan dunia," kata Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Bali AKBP Ketut Suandika saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Denpasar, Minggu.

Menurut dia, yang lebih mengkhawatirkan, sasaran peredaran dan modus operandi peredaran narkotika juga kian beragam. "Tak hanya menyasar kelompok anak muda, anak-anak dan lansia pun sudah jadi target para pengedar," ucapnya.

Untuk mengelabui korbannya, tambah dia, para pengedar mengemasnya sesuai dengan sasaran mereka. Agar menarik anak-anak, barang terlarang itu dikemas dalam bentuk permen. Sementara untuk kalangan lansia, mereka biasanya memasukkan dalam obat penambah stamina.

Terkait kondisi ini, BNNP Bali telah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah makin meluasnya peredaran narkotika, diantaranya berkoordinasi dengan aparat keamanan dan instansi terkait, BNNP Bali memperketat pengawasan di pintu masuk Bali baik melalui jalur laut dan udara.

Namun demikian, Suandika menegaskan kalau BNNP tidak mungkin bisa bekerja optimal tanpa dukungan dan peran aktif masyarakat.

"Oleh karena itu, kami menggugah kepekaan serta kepedulian masyarakat terhadap keluarga dan lingkungan sekitar. Jika melihat hal-hal mencurigakan, segera melapor kepada aparat terdekat," ujarnya.

Suandika juga mengimbau agar masyarakat tidak segan membawa anggota keluarga mereka yang kedapatan menggunakan narkotika ke pusat layanan kesehatan untuk menjalani proses rehabilitasi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017